Gejala Long COVID Dimungkinkan Terkait dengan Kerusakan Saraf

- 5 Maret 2022, 18:15 WIB
Kenali dan Waspadai Gejala Long Covid Menurut Ilmuwan
Kenali dan Waspadai Gejala Long Covid Menurut Ilmuwan /Foto Ilustrasi/Pixabay/sweetlouise

Baca Juga: Covid-19 dan Omicron Punya Gejala yang Berbeda Pada Lansia, Jangan Sampai Salah

"Itu benar-benar poin pertama: Kami menemukan masalah medis objektif yang nyata pada lebih dari separuh pasien ini," kata Oakland sembari menambahkan bahwa tidak ada korelasi antara seberapa parah atau ringan kasus Covid-19 dan jenis kerusakan saraf.

Ditemukqn kemungkinan hubungan antara gejala long covid yang umum seperti kesulitan menjalani aktivitas normal, pingsan, detak jantung cepat, sesak napas, kesulitan kognitif, nyeri kronis, kelainan sensorik, dan kelemahan otot, bisa menjadi langkah kecil untuk menemukan alternatif pengobatan.

Oaklander berharap studi baru ini meningkatkan gambaran para ahli tentang long Covid.

"Bagi saya pertanyaan selanjutnya adalah, seberapa umum ini? Apakah ini masalah besar yang merupakan terobosan total, atau apakah ini akan mempengaruhi 1 persen pasien? Aku tidak bisa memberimu satu jawaban pun,” kata Oakland.

Sementara itu, Dr Fernando Carnavali, yang memimpin Center for Post -Covid di Mount Sinai Hospital di New York City, melihat penelitian ini sebagai satu bagian kecil dari sejumlah besar penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki long covid.

Baca Juga: Varian OMICRON Munculkan Tanda Gejala Baru, Rasakan Sakit di Tubuh Bagian ini

Namun, dia khawatir bahwa penelitian baru ini dapat memberikan harapan yang salah. Meskipun mungkin ada hubungan neurologis untuk beberapa orang dalam penelitian ini, kemungkinan itu tidak akan menjadi diagnosis yang cocok untuk orang lain. Karena itulah, dia menyarankan untuk lebih berhati hati dalam menarik kesimpulan ihwal long covid.

"Kita perlu mengantongi lebih banyak informasi sebelum kita berbagi sesuatu seperti ini dengan pasien, hanya untuk memastikan bahwa kita tidak mengerahkan mereka lebih dari yang bisa ditangani. Kami tahu bahwa orang-orang ini tidak dapat benar-benar memaksakan diri, baik secara kognitif maupun fisik atau emosional, jadi Anda harus berhati-hati,” kata Carnavali.

Lebih lanjut Oaklander juga mendorong kehati-hatian untuk studinya, dan mencatat bahwa dia dan peneliti lain hanya mengusulkan hubungan antara small-fiber neuropathy dan Covid, yang tidak berarti kausalitas.

Halaman:

Editor: Timothy Lie

Sumber: NBC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah