Isu Bahwa Micin Sebabkan Bodoh, Apakah Benar?

- 7 Desember 2021, 07:35 WIB
Ilustrasi micin menurunkan daya ingat.
Ilustrasi micin menurunkan daya ingat. /pixabay.com/ jakob5200

ZONA SURABAYA RAYA - Penyedap rasa atau yang familiar kita sebut dengan micin, adalah salah satu istilah yang sering sekali digunakan anak muda. 

Istilah micin ini biasanya digunakan untuk melabelkan orang yang berpikir lambat, atau tidak nyambung.

Istilah generasi micin pun sering melekat pada anak muda, karena sebuah isu menyebutkan bahwa micin ini menyebabkan otak menjadi lambat, dan berbagai isu-isu lainnya.

Baca Juga: Lombok Barat Diterjang Banjir Bandang dan Tanah Longsor, Empat Orang Tewas, Salah Satunya Balita Enam Tahun

Namun, apakah benar dalam kesehatan, isu bahwa micin membuat otak menjadi lebih lambat dan berbahaya untuk kesehatan?

Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB, FINASIM, seorang praktisi kesehatan, menyebutkan bahwa micin atau nama aslinya adalah monosodium glutamat (MSG) memang sudah digunakan dalam jangka waktu yang panjang sebagai penyedap rasa.

Di Indonesia sendiri, pengedaran makanan dan sejenisnya, ditangani oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan atau yang disingkat BPOM.

Baca Juga: Karena Cemburu, Pria Ini Bacok Mantan Istri

Ternyata, MSG ini memang diizinkan oleh BPOM untuk beredar dan dikonsumsi oleh masyarakat.

“MSG itu disetujui oleh Badan POM, jadi sebenarnya itu aman untuk dikonsumsi,” jelas Dokter Ari.

Namun, berbicara soal keamanan makanan yang dikonsumsi, tiap orang juga wajib mengetahui jumlah makanan atau kandungan yang dikonsumsi. Dokter Ari menekankan bahwa jumlah MSG dalam makanan juga harus memiliki batas.

Baca Juga: Hadapi Erupsi Gunung Semeru Polri Kerahkan Kekuatan Terbaik

“Jadi tetap ada batasnya, kalau kita mengkonsumsi MSG ini. Tidak boleh berlebih-lebihan,” ujar Dokter Ari.

Ia menyebutkan bahwa memang cara kerja MSG adalah sebagai penyedap makanan. Dari beberapa isu terkait dengan MSG, beberapa masakan rumahan sudah tidak lagi menggunakan bahan ini.

Namun, tentu saja untuk makanan yang dijual bebas, seperti di restoran atau rumah makan, tetap menggunakan penyedap rasa ini.

Baca Juga: Gabut Ngga Ketulungan, Ibu Ini Bikin Google Form Untuk Mengabsen Anaknya Makan

Dokter Ari menekankan bahwa MSG tidak berbahaya untuk dikonsumsi. Namun ia menggaris bawahi bahwa jumlah yang terlalu banyak tentu saja akan menimbulkan masalah. Apalagi, MSG memiliki komponen natrium.

“Kalau jumlahnya berlebihan tentu akan menimbulkan masalah.  Apalagi, di dalam MSG memiliki komponen natrium yang kadang kalo berlebihan kita merasakan asinnya,” jelas Dokter Ari.

Ia lalu menyarankan agar orang yang memiliki masalah tekanan darah untuk lebih berhati-hati.***

Editor: Julian Romadhon

Sumber: Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah