Kasus COVID-19 Varian Delta pada Anak Tinggi, Begini Tips dari Dokter untuk Orangtua

- 29 Juni 2021, 12:00 WIB
Ilutsrasi anak-anak yang terkena Covid-19.
Ilutsrasi anak-anak yang terkena Covid-19. /Pixabay/tumisu/

ZONA SURABAYA RAYA - Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) kasus positif COVID-19 pada anak usia 0-18 tahun di Indonesia mencapai 12,5 persen, dan menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.

Dari angka itu, sekitar 3-5 persen anak yang positif COVID-19 meninggal dunia, dan 50 persen di antaranya adalah balita.

Data-data tersebut tentunya membuat para orangtua menjadi khawatir atas keselamatan sang buah hati, ditambah lagi bahwa mereka yang berusia di bawah 18 tahun belum bisa mendapatkan vaksin COVID-19.

Baca Juga: Tunjukan Komitmen, Dettol Siapkan Solusi Produk Sanitasi Layanan Vaksinasi Massal di Surabaya

Lantas apakah benar anak-anak dideteksi lebih rentan terkena varian baru ini?

Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih, mengatakan bahwa potensi bahaya dari virus corona jenis delta ini sangat tinggi.

Ia juga menyebut jika jenis ini justru banyak menyerang anak-anak muda.

Bahkan, serangan yang terjadi dapat langsung menimbulkan dampak dengan gejala berat, di mana saat alami gejala berat, tingkat kesembuhannya pun menjadi lebih kecil.

Sementara itu, Chief of Medical Halodoc, dr. Irwan Heriyanto, dalam pernyataan pers, Senin, 28 Juni 2021, mengatakan salah satu bentuk perlindungan yang terampuh saat ini adalah dengan melindungi orang dewasa di lingkungan anak-anak dengan vaksinasi COVID-19.

Halaman:

Editor: Gita Puspa Ningrum

Sumber: Halodoc


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah