TikTok Terancam, Makin Banyak Negara yang Memblokir, Banyak Disalahgunakan?

15 November 2023, 15:30 WIB
Ilustrasi TikTok (ANTARA) /

ZONA SURABAYA RAYA - Nepal mengumumkan rencana melarang raksasa media sosial asal China TikTok, hal itu menambah panjang daftar negara yang memblokir TikTok.

Terkait dengan rencana tersebut, otoritas setempat mengatakan TikTok banyak disalahgunakan, sehingga mempunyai dampak buruk bagi masyarakat.

Diketahui bahwa sebelumnya, India yang merupakan tetangga Nepal telah melarang TikTok, bersamaan dengan beberapa aplikasi lain yang berasal dari China, yakni pada 2020 silam.

Baca Juga: Diam-Diam e-commerce TikTok Sudah Cari Tim di Indonesia, Kalian Mau Gabung?

Pemblokiran tersebut dengan alasan bahwa aplikasi Cina itu dinilai membahayakan keamanan nasional.

Pakistan sudah empat kali memblokir TikTok

Negara Asia Selatan lainnya, seperti Pakistan juga telah empat kali memblokir TikTok, karena pemerintah menganggap layanan tersebut tak bermoral.

Baca Juga: Kabar Gembira Nih, e-Commerce TikTok Bakal Segera Diluncurkan, Sudah Siap Belanja Lagi?

Selain Pakistan, Afghanistan juga melarang TikTok sejak April 2022 karena dinilai bertentangan dengan hukum Islam.

Mengutip dari Reuters, Rabu 15 November 2023 mengatakan terdapat lebih dari 1.600 laporan kejahatan siber yang berkaitan dengan TikTok dalam 4 tahun terakhir di Nepal.

Sementara itu Menteri Komunikasi dan Informatika, Menkominfo Nepal, Rekha Sharma mengatakan bahwa keputusan untuk memblokir TikTok tersebut berdasarkan hasil rapat kabinet pada Senin 13 November 2023 kemarin.

Baca Juga: Bikin Video Parodi Anak DPR, Konten Kreator TikTok Diduga Lecehkan Profesi Wartawan dan Polisi

Dikatakan bahwa kabinet saat ini sedang berupaya untuk menutup Aplikasi dari Cina, yakni TikTok.

Terkait dengan rencana tersebut, Kepala Otoritas Telko Nepal, Purushottam Khanal mengatakan bahwa para operator layanan internet telah diminta untuk menutup akses ke TikTok.

Purushottam Khanal mengungkapkan bahwa beberapa sudah menutup, dan sisanya akan bertahap.

Pemblokiran TikTok merupakan bentuk kesalahpahaman

Baca Juga: Tersangka Kasus Penganiayaan Seleb TikTok Dini Sera, Edward Tannur Bakal Pindah Tidur di Bui Selama 15 Tahun

Meski sudah banyak negara yang memblokir akses, akan tetapi TikTok tak segera menanggapi permintaan konfirmasi, namun sebelumnya TikTok telah mengatakan bahwa pemblokiran di berbagai negara merupakan bentuk kesalahpahaman terhadap aplikasinya.

Seperti sikap dari Partai oposisi di Nepal yang mengkritik kebijakan pemerintah dimana pemblokiran TikTok dinilai sebagai tindakan yang tak efektif, tak dewasa, dan tak bertanggung jawab.

Disebutkan bahwa masih terdapat banyak konten negatif di media sosial lain, dan seharusnya semua diatur melalui regulasi, justru bukan pemblokiran.

Baca Juga: Fakta Baru Ditemukan dalam Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Seleb TikTok Dini Sera

Hal itu dikemukakan Pradeep Gyawali, mantan Menteri Luar Negeri sekaligus pemimpin senior di Partai Komunis Nepal.

Pemblokiran aplikasi TikTok yang meluas di Asia bermula dari banyaknya kecaman ke aplikasi tersebut di negara-negara Barat, seperti Australia, Kanada, Denmark, Austria, Belanda, Estonia, Perancis, Selandia Baru, Norwegia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) merupakan beberapa negara yang saat ini memblokir sebagian atau total penggunaan TikTok.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler