Seks Oral vs Seks Penetrasi, Mana yang lebih Aman dan bikin Ketagihan? Ini Tips terhindar dari Bahaya PMS

3 September 2022, 11:00 WIB
ILUSTRASI: Banyak orang berpikir seks oral dapat melindungi mereka dari Penyakit Menular Seks (PMS) yang berbeda, tetapi apakah itu benar? Mana yang lebih aman? /freepik/lookstudio

ZONA SURABAYA RAYA - Penetrasi bukan satu-satunya jenis hubungan seks, juga bukan satu-satunya cara untuk tertular penyakit penyakit menular seksual (PMS).

Oral seks itu biasanya berarti mengisap alat kelamin satu sama lain untuk menginduksi atau merangsang orgasme.

Ketika seorang pria menghisap kelamin wanita itu disebut cunnilingus. Sementara wanita yang menghisap kelamin pria disebut fellatio.

Setiap seks tanpa kondom secara inheren berisiko, tetapi seberapa besar peluang Anda terkena PMS, jika Anda melakukan seks oral?

Baca Juga: Haruskah Anda Terlibat dalam Hubungan Seks Threesome? Ini 7 Keuntungan dan Kerugian Bercinta 3 Orang

  • 1. Seks oral vs seks penetrasi: HIV

Dalam hal HIV, kemungkinan tertular dari seks oral relatif rendah, tetapi bukan tidak mungkin.

Menurut Very Well Mind, "risiko penyakit per paparan rendah, berkisar sekitar 0,04%. Ini berarti bahwa HIV dapat ditularkan dalam satu dari 2.500 tindakan seks oral."

Baca Juga: 12 Gaya Bercinta Favorit untuk setiap Zodiak, Mulai Posisi Seks 69 hingga Misionaris

  • 2. Seks oral vs seks penetrasi: Gonorea

Gejala gonorea termasuk keluarnya cairan seperti nanah dari rektum, bercak darah merah cerah, gatal di anus, dan sulit buang air besar.

penyakit tenggorokan yang disebabkan oleh gonore dapat ditularkan melalui seks oral, dan sulit untuk diobati.

Memberikan seks oral atau menerimanya dari seseorang yang menderita gonore menyebabkan penularan.

  • 3. Seks oral vs seks penetrasi: Klamidia

Gejala klamidia termasuk buang air kecil yang menyakitkan, nyeri pada testis pria, keputihan, seks yang menyakitkan, dan darah setelah berhubungan seks pada wanita.

Klamidia bisa didapat dari seks oral. Sebuah studi tahun 2020 di BMC Medicine menunjukkan bahwa 13% kasus klamidia penis adalah akibat dari seks oral.

  • 4. Seks oral vs seks penetrasi: Herpes

Herpes menyebabkan luka dingin di sekitar bibir, mulut, lidah, alat kelamin dan anus serta kesemutan, gatal dan terbakar.

Baca Juga: Rahasia Makanan Penambah Gairah Seks pada Pria agar Mr P Tahan Lama, bikin Wanita Bergetar

Baik herpes oral maupun herpes genital dapat ditularkan melalui seks oral.

Memberi dan menerima seks oral dengan pasangan dengan herpes di anus, bokong, dan alat kelaminnya dapat menyebabkan herpes oral.

Baca Juga: 3 Tips Seks Kilat atau Quickie Hebat untuk Pasutri Karier, Berani Coba?

  • 5. Seks oral vs seks penetrasi: Sipilis

Sipilis terjadi secara bertahap. Tahap pertama adalah luka yang menyakitkan di alat kelamin, mulut atau dubur, diikuti dengan ruam.

Tahap akhir biasanya melibatkan kerusakan pada jantung, mata atau otak.

Sifilis dapat ditularkan melalui seks oral.

Memberi atau menerima seks oral dari pasangan dengan penyakit sipilis atau ruam pada alat kelamin atau anus dapat menyebabkan penyakit sipilis.

  • 6. Seks oral vs seks penetrasi: Tips terhindar dari PMS

Pada akhirnya, seks oral tidak seaman yang mungkin dipikirkan beberapa orang.

Berikut adalah tips terhindar dari penyakit penyakit menular seksual atau PMS.

Baca Juga: 12 Tips Berhubungan Seks Pertama Kali bagi Wanita agar Tidak Sakit dan tetap Nikmat

Pastikan pasangan Anda diuji sebelum melakukan hubungan seksual yang konsisten.

Kemudian, memiliki satu pasangan seksual saja agar meminimalkan penularan PMS.

Gunakan kondom dan dental dams (bendungan gigi) selama seks oral dapat melindungi Anda.

Itulah informasi seputar lebih aman mana seks oral atau seks penetrasi. Semoga bermanfaat. ***

Editor: Rangga Putra

Sumber: Mayo Clinic

Tags

Terkini

Terpopuler