Matikan Lampu Saat Tidur Agar Jantung Tetap Sehat

13 April 2022, 03:30 WIB
Meredupkan lampu tidur adalah salah satu kebiasaan sederhana untuk membuat kesehatan dan hidup menjadi lebih baik. /PIXABAY/Leohoho

ZONA SURABAYA RAYA - Bagi sebagian orang, tidur dengan kondisi lampu dimatikan bisa membantu istirahat agar terlelap.

Namun tak sedikit orang memilih menyalakan lampu saat tidur karena merasa lebih nyaman.

Padahal kebiasaan menyalakan lampu ketika tidur bisa berisiko pada kesehatan jantung.

Peneliti dari Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern mengungkap bahwa tidur di ruangan yang cukup terang, berpotensi membahayakan kesehatan kardiometabolik.

Baca Juga: Tidur Setelah Sahur Bisa Kena Stroke Loh

Studi ini melihat hanya dengan satu malam tidur di ruangan cahaya ambient moderat, dapat meningkatkan detak jantung malam hari dan menimbulkan lonjakan resistensi insulin di pagi hari.

Selain itu, banyak penelitian terbaru yang menyelidiki dampak cahaya dari layar pada kualitas tidur dan kesehatan secara umum.

Sebagian besar penelitian ini berfokus pada bagaimana paparan cahaya malam hari mengganggu ritme sirkadian.

Penelitian itu juga mengatakan bahwa gangguan ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker, penyakit jantung, dan obesitas.

Namun demikian, yang masih kurang dipahami yakni hubungan antara paparan cahaya saat kita tidur dengan kesehatan secara umum.

Sementara itu studi observasional telah mendeteksi hubungan antara tingkat cahaya kamar tidur dan kondisi seperti diabetes atau obesitas.

Namun hanya beberapa penelitian yang secara eksperimental melihat efek tidur di bawah cahaya terang.

Riset baru ini merekrut 20 orang dewasa muda yang sehat dan membagi mereka menjadi dua kelompok. Satu kelompok menghabiskan dua malam berturut-turut di laboratorium tidur di bawah cahaya redup (kurang dari tiga lux).

Baca Juga: INDRA KENZ Bakal Pindah Tempat Tidur Rumah Mewahnya Disita

Sementara kelompok lain menghabiskan satu malam dalam cahaya redup dan malam kedua di bawah tingkat cahaya sedang (cahaya ruangan 100 lux).

Dilansir ZonaSurabayaRaya.com dari laman Wellandgood, Rabu 13 April 2022, dalam sebuah penelitian, Daniela Grimaldi sang penulis utama studi menunjukkan peningkatan detak jantung ketika tidur di ruangan yang cukup terang.

"Penelitian menunjukkan detak jantung meningkat ketika tidur di ruangan yang cukup terang. Meskipun kita tertidur, sistem saraf otonom diaktifkan. Itu buruk,” jelas Daniela.

"Padahal, detak jantung bersama dengan parameter kardiovaskular lainnya lebih rendah di malam hari dan lebih tinggi di siang hari," sambungnya,

Tak hanya itu, para peneliti juga melihat peningkatan resistensi insulin di pagi hari pada peserta yang tidur di bawah cahaya sedang.

Penulis senior, Phyllis Zee, mengatakan, temuan ini mungkin menawarkan petunjuk untuk studi observasional yang menghubungkan tingkat diabetes lebih tinggi dengan paparan cahaya malam hari.

Baca Juga: Mau Tidur Nyenyak Pakai Metode ini Dijamin Pulas

"Meskipun perubahan kardiometabolik dari tidur di bawah cahaya sedang secara statistik signifikan, penting untuk dicatat bahwa peserta dalam penelitian ini tidak melaporkan perbedaan subjektif dalam kualitas tidur mereka antara dua kondisi cahaya," jelasnya.

Kemudian peserta juga tidak melaporkan adanya perbedaan yang terdeteksi dalam sekresi melatonin antara dua kondisi cahaya tidur.

Para peneliti mengatakan bahwa para peserta tidak mengalami tidur yang lebih terfragmentasi dalam kondisi cahaya yang terang.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: wellandgood.com

Tags

Terkini

Terpopuler