Apa itu Metaverse Facebook? Ini Penjelasannya

25 Oktober 2021, 20:46 WIB
Ikustrasi Facebook dan Instagram. /Dok. Hallo Media/M. Rifa'i Azhari

ZONA SURABAYA RAYA - Facebook resmi mengumumkan bahwa mereka akan segera mempekerjakan 10.000 pekerja berketerampilan tinggi di Eropa untuk membantu membangun "metaverse", yang dianggapnya sebagai masa depan internet. 

 

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa tentang bagaimana Facebook akan bertransisi secara efektif dari orang-orang yang melihatnya sebagai perusahaan media sosial menjadi perusahaan metaverse.

 

Lalu, sebenarnya apa itu 'Metaverse'?

 

"Meta" berasal dari bahasa Yunani yang berarti melampaui, setelah atau di seberang. Oleh karena itu, istilah metaverse dapat dipahami sebagai tempat yang berada di luar dunia atau alam semesta, seperti tempat yang ada di dunia maya namun terasa sama nyatanya. 

 

Hal tersebut tercipta dari novel fiksi ilmiah 1992 berjudul Snow Crash, yang ditulis oleh Neal Stephenson, di mana istilah tersebut merujuk pada konvergensi realitas fisik, argumentasi, dan virtual di mana orang berinteraksi satu sama lain menggunakan avatar masing-masing. 

 

Sebuah metaverse dapat dipecah menjadi dua bagian. Bagian pertama bertujuan membangun metaverse berbasis blockchain, menggunakan NFT dan cryptocurrency. Beberapa contohnya adalah Decentraland dan The Sandbox, yang memungkinkan orang untuk membeli sebidang tanah virtual dan membangun lingkungan mereka sendiri.

Baca Juga: Drama Terbaru yang akan Rilis 'School 2021'. Kim Yo Han Perkenalkan Karakternya dalam Drama Tersebut

Sedangkan yang kedua adalah dunia maya sederhana di mana orang bisa saling bertemu dan menyapa. Facebook sedang bekerja untuk menciptakan versi metaverse ini.

 

Lalu, apakah ini sebuah fenomena yang baru?

Setidaknya ini bukan hal baru untuk penggemar game. Bagi siapa saja yang telah menonton The Matrix atau mengetahui Fortnite dan Ready Player One, akan lebih mudah untuk memahami proses dan fungsi dari konsep metaverse.

 

Facebook sedang merencanakan sesuatu yang sangat mirip dengan apa yang ditawarkan produk game ini; agak seperti membawa pemain ke dalam dunia virtual di mana pertemuan dapat diadakan menggunakan headset realitas virtual, dalam ava dan background yang dipilih.

 

Namun, dunia maya yang dicita-citakan oleh Facebook tidak hanya akan tentang game saja tetapi akan lebih inklusif dan ekspansif dalam hal penyediaan fasilitas dari kantor hingga hiburan. Konsep tersebut bertujuan untuk menyediakan dunia online di mana orang dapat berinteraksi, berkolaborasi, dan berkomunikasi tanpa perlu hadir secara fisik dalam ruang yang sama.

 

Di masa lalu, telah diamati bahwa Facebook telah menjadikan pembangunan metaverse sebagai salah satu prioritas utamanya. Dan untuk itu, ia telah banyak berinvestasi dalam Virtual Reality (VR) melalui headset Oculus-nya. Analis percaya raksasa teknologi itu bahkan mengalami kerugian dalam proses meningkatkan penjualan produk dengan menjaga harganya lebih rendah dari harga pesaing.

Baca Juga: Agensi Manjemen Kim Seon Ho Beberkan Detail Kontrak Kerja Mereka. Apakah Berkaitan dengan Rumor yang Beredar

Facebook juga telah selangkah lebih maju dan menciptakan dunia VR dengan meluncurkan Facebook Horizon pada 2019. Pada bulan Agustus tahun ini, mereka meluncurkan Horizon Workrooms, sebuah fitur di mana rekan kerja yang memakai headset VR dapat mengadakan rapat di ruang virtual di mana mereka semua muncul sebagai versi 3D kartun dari diri mereka sendiri.

 

Namun sampai saat ini, seluruh gagasan metaverse ini masih berpusat di sekitar Eropa, di mana Uni Eropa telah menerapkan beberapa aturan privasi dan pemrosesan data paling ketat di dunia sebagai bagian dari Peraturan Perlindungan Data Umum yang dipandang sebagai bagian strategi untuk tetap sejalan dengan regulator sambil menciptakan teknologi baru.***

 

sumber: indiatimes   

Editor: Julian Romadhon

Tags

Terkini

Terpopuler