Tree of Life, Ide Desain Mahasiswa ITS yang Suguhkan Suasana Alam

14 Juni 2021, 20:10 WIB
Ferdy Pradipta Zulfaninata, mahasiswa Departemen Desain Interior Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) saat menunjukkan desain interior Tree of Life buatannya. /Zona Surabaya Raya/Humas ITS

 

ZONA SURABAYA RAYA - Beberapa kota besar di Indonesia seakan telah banyak kehilangan ruang untuk sekadar memanjakan mata pada suasana alami. 

Hilangnya ruang publik bernuansa alam itu, melatar belakangi munculnya ide desain interior dari Ferdy Pradipta Zulfaninata, mahasiswa Departemen Desain Interior Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang berjudul Tree of Life. 

Desain inovatif tersebut menyuguhkan nuansa alam di dalam pusat perbelanjaan yang berada di tengah kota. 

Baca Juga: PPKM Mikro Diperpanjang sampai 28 Juni 2021, Bangkalan Diperintahkan Tambah Petugas agar Warga Displin

Sesuai dengan judul karya tersebut, Ferdy membuat suatu desain private space pada pusat perbelanjaan, dengan ikon pohon sebagai konsep utama. 

Dijelaskan Ferdy, pemilihan pohon didasarkan pada hakikat pohon yang diibaratkan sebagai penjaga lingkungan, simbol utama dari alam. 

“Ornamen pohon dipilih karena saya ingin menyajikan nuansa alam yang sesungguhnya,” ungkap Fredy, Senin 14 Juni 2021.

Pohon yang sangat erat kaitannya dengan alam ini, dimaknai lebih oleh Ferdy sebagai filosofi kehidupan. 

Selain ingin menciptakan suasana yang diinginkan, dia ingin menyampaikan pesan bahwa perjalanan hidup manusia tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan pohon. 

“Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin yang menerpa,” ucapnya.

Desain aksen pohon ini kemudian diubah dan diolah hingga menjadi empat bagian. Pembatas antar ruangan tersebut terinspirasi dari daun-daun dengan konsep modular. 

Baca Juga: Puan Maharani Gebyar Baliho di Jatim, Pengamat: Cari Dukungan Capres 2024

Selain itu terdapat penggunaan material yang kontras dengan maksud untuk menyampaikan secara psikologis dan menciptakan persepsi akan adanya pembatasan pada anjuran membuat jarak dalam ruang yang desain tersebut.

Membagikan sudut pandangnya, selain dapat dinikmati dari segi estetika, suatu desain harus dapat dengan baik dimanfaatkan secara fungsional. 

Salah satu bagian dalam desainnya menggunakan bentuk compact, di mana dapat difungsikan sebagai tempat duduk jika ditarik. Jika tidak, pengunjung dapat menggunakannya sebagai spot foto yang menarik dan instagramable.

Karya yang telah dipersiapkan lama oleh Ferdy ini berhasil mendapatkan penghargaan medali emas dan predikat gagasan terbaik pada ajang Bharatika Creative Design Fest 2021 kategori Desain Interior. 

Desain buatannya dikemas dengan baik serta memfasilitasi produk yang disediakan dengan estetika yang baik, dan inovasi keterbaharuan yang orisinal. 

“Berhasil memperoleh penghargaan pada kompetisi ini merupakan salah satu mimpi saya sejak masih menjadi mahasiswa baru,” terangnya.

Baca Juga: Don't Fight the Feeling jadi Album Keenam EXO yang Terjual di Atas Satu Juta Keping

Menjadi pemenang, bukanlah satu-satunya keinginan yang disebutkan Ferdy. Perhatian mahasiswa akan ide produk yang dapat selalu memanfaatkan dan menyertakan kearifan lokal, menjadi salah satu harapannya. 

Keterlibatan kearifan lokal ini dapat ditinjau dari segi filosofis, kombinasi material, hingga teknis pengaplikasiannya. 

“Jangan mudah menyerah untuk terus bereksplorasi, menemukan ide baru, berkarya, dan berinovasi,” pungkas Ferdy.***

Editor: Gita Puspa Ningrum

Tags

Terkini

Terpopuler