ZONA SURABAYA RAYA - Di bulan suci Ramadhan, suasana penuh keberkahan memenuhi setiap sudut kehidupan umat Islam. Setiap amalan, bahkan tidur, dapat menjadi ladang pahala yang melimpah ruah.
Namun, benarkah semua jenis tidur dapat dianggap sebagai ibadah yang bernilai di mata Allah SWT?
Buya Yahya, seorang ulama kharismatik, mengajak kita untuk menyingkap makna sejati di balik tidur dalam konteks ibadah.
Dalam sebuah ceramah yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya mengutip pemikiran Imam Ghazali yang mengungkapkan tingkatan orang dalam menjalankan ibadah puasa.
Imam Ghazali menyatakan bahwa ketika seseorang berpuasa, ia diharapkan untuk melakukan amal baik sebanyak mungkin.
Namun, jika ia tidak mampu mengendalikan lidahnya dari menggunjing orang lain, lebih baik baginya untuk tidur.
Hal ini menunjukkan bahwa tidur bukanlah sekadar aktivitas fisik semata, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam.
Namun, Buya Yahya juga menegaskan bahwa perilaku ini seharusnya tidak dijadikan alasan untuk menyia-nyiakan waktu yang berharga di bulan Ramadhan.