Network
Rasulullah SAW sendiri sering berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, baik di rumah maupun dalam perjalanan.
Niat puasa Ayyamul Bidh adalah langkah awal dalam melaksanakan puasa ini.
Niat yang sah adalah: "Nawaytu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta’âlâ," yang berarti "Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ."
Baca Juga: Ceramah Subuh: Pentingnya Duduk Sendiri dalam Islam demi Menggapai Pintu Surga
Niat ini sebaiknya dilafalkan dengan lisan, bukan sekadar dibaca dalam hati. Niat dapat dilakukan pada malam hari sebelum waktu Zawal, yaitu sebelum matahari condong ke arah barat.
Artinya, sejak pagi hari hingga niatnya terkabul, seseorang tidak boleh makan atau minum.
Jadwal dan Prosedur Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, umat Islam hendaknya melaksanakan sahur sebelum fajar, sebelum waktu imsak.
Ketika waktu Maghrib tiba, disunnahkan bagi yang berpuasa Ayyamul Bidh untuk segera berbuka.
Puasa Ayyamul Bidh memiliki manfaat yang luar biasa, karena puasa ini setara dengan puasa sepanjang tahun bagi yang mampu menunaikannya selama tiga hari.
Sebuah hadis riwayat Abudzar menjadi bukti akan keutamaan puasa Ayyamul Bidh. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun."
