Hore Siswa Sekolah di Kota Kediri Kini Tak Harus Kerjakan PR, ini Alasannya

- 18 September 2023, 20:30 WIB
ilustrasi siswa SD
ilustrasi siswa SD /Antara/

ZONA SURABAYA RAYA - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan bahwa pendidikan di Kota Kediri harus diubah menjadi lebih asyik, karena siswa-siswi Kota Kediri harus mempunyai sudut pandang yang luas dan dapat menyelesaikan berbagai permasalahannya sendiri.

Maka dari itu Wali kota Kediri memberi arahan kepada para kepala sekolah terkait sistem pendidikan di Kota Kediri, bahwa pendidikan di Kota Kediri harus diubah menjadi lebih asyik.

Dikatakan Wali Kota Kediri bahwa dirinya harus menyampaikan sesuatu yang cukup krusial.

"Saya mengajak Bapak Ibu guru dan Kepala sekolah merancang pendidikan di Kota Kediri dengan sungguh-sungguh. Agar pada pendidikan di Kota Kediri tidak terjadi stagnansi,” kata Wali Kota Kediri.

Baca Juga: Berhasil Kalahkan Kota Kediri, Bupati Kediri Mas Dhito Targetkan Rebut Medali Emas Sepak Bola Porprov Jatim

Dikatakan Wali Kota Kediri, bahwa pekerjaan rumah, PR tidak dapat membuat siswa berkembang, karena banyak siswa menghabiskan waktu untuk mengerjakan PR dan mengesampingkan pentingnya bersosialisasi.

Karena terlalu banyak mengerjakan PR, menurutnya, siswa menjadi kurang kreatif serta rendah kemampuan analisisnya, terlalu saklek dan textbook oriented.

“Jangan kasih PR ke anak-anak. Sekarang kasih mereka project, kita kasih medianya. Anak-anak harus asyik mereka harus belajar dan bermain,” lanjut Wali Kota Kediri.

Guru sebagai tenaga pendidik, tegas Wali Kota Kediri, harus bisa eksplorasi bersama siswa dan mendorong untuk learning by doing.

Baca Juga: Sumber Air Warga Bercampur Minyak, SPBU di Sumber Rejo Kediri Ditutup Guna Pemeriksaan

Artinya siswa tidak hanya diajarkan mengahafal rumus melainkan harus diajarkan cara mengaplikasikannya dalam kehidupan.

Sekarang semakin banyak hal yang bisa dipelajari, sehingga siswa di Kota Kediri tidak hanya harus menjadi pemenang, melainkan juga harus menjadi problem solver.

“Nanti mereka ini akan bersaing lebih luas. Saya ingin ketika dibanding-bandingkan, nantinya anak-anak ini bisa jadi pemenang. Dengan tidak adanya PR, siswa juga memiliki waktu lebih untuk belajar karakter di rumah,” tegas Wali Kota Kediri.

Lebih lanjut, Wali Kota Kediri juga berharap agar English Massive dan Quran Massive dapat dinilai sebagai ekstra kurikuler di sekolah.

Baca Juga: Ini Gawat! Lima Benda Purbakala di Kabupaten Kediri Hilang, Lembaga Adat Desa Harus Segera Dibentuk!

"Mengingat, dua program itu memiliki potensi yang luar biasa bagi pendidikan anak-anak Kota Kediri, tutupnya.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: Pemkot Kediri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah