Ia mengatakan, bantuan ini merupakan wujud respons cepat Pemprov Jatim dalam penanganan bencana kekeringan yang melanda beberapa wilayah di Jawa Timur.
Khofifah menambahkan saat ini kekeringan cukup parah memang terjadi di sejumlah daerah di Kabupaten Pasuruan.
Bahkan, pemkab setempat telah menetapkan status tanggap darurat kekeringan sejak tanggal 26 Juli 2023 lalu dengan dua kali masa perpanjangan.
"Dengan rincian masa tanggap darurat yaitu, tanggal 26 Juli-8 Agustus 2023, tanggal 9-8 Agustus 2023, dan tanggal 23 Agustus-5 September 2023," lanjut dia.
Selama kurun waktu masa Tanggap Darurat Kekeringan (39 hari), setiap harinya dilakukan penyaluran air bersih sebanyak 41 rit untuk 21 desa.
Dengan per satu rit -nya, membawa air sebanyak 5.000 liter. Di mana, untuk jumlah rit secara keseluruhan, selama masa tanggap darurat mencapai 1.599 rit dengan jumlah air yang disalurkan sekitar 7,9 juta liter.
"Kami telah bekerja sama dengan Pemkab Pasuruan untuk mengupayakan penyaluran air bersih pada masyarakat terdampak kekeringan. Hingga kini telah tersalur 7,9 juta liter air bersih untuk 21 desa terdampak," papar orang nomor satu di Pemprov Jatim ini
Baca Juga: Elektabilitas Khofifah-Emil Dominasi Panggung Pilgub Jatim 2024, Setia Bersama atau Pecah Kongsi?
Gubernur Khofifah juga menyalurkan bantuan berupa 15 buah tandon, 50 buah terpal, 300 buah jerigen serta paket sembako kepada masyarakat yang terdampak kekeringan di 21 desa di Kabupaten Pasuruan.
Sementara itu, salah seorang warga bernama Ihsan menyampaikan terima kasih atas bantuan yang dilakukan Gubernur Khofifah.
Editor: Ali Mahfud
Sumber: Instagram @khofifah.ip Antara