"Itu yang masih tidak hilang di benak saya hingga saat ini. Saya menangis waktu itu dilokasi rumah sakit sambil merekam peristiwa itu," tegasnya.
Selain itu Dandi mengatakan, pada saat peristiwa itu pihaknya pulang pergi ke Situbondo dan Surabaya.
"Karena waktu itu proses pengiriman gambar menggunakan kaset. Tidak secanggih sekarang ini," ungkap dia.
Yang paling berkesan lagi jelas Dandi, ketika 54 korban akan dipulangkan kerumah duka di Jogjakarta.
Para warga Situbondo kata Dandi turut mengantarkan para korban dengan kalimat tauhid.
"Jadi warga Situbondo itu dari rumah sakit hingga keluar Kota Situbondo mengucapakan Lailahaillah (Kalimat Tauhid) itu," ceritanya.
Dan itu jelasnya, dilakukan oleh warga Situbondo sekitar 3 Kilometer dari rumah sakit.
Baca Juga: Mendapati Firasat Kematian? Ustadz Adi Hidayat Minta Kamu segera Lakukan Ini sebelum Terlambat!
"Jadi 54 mobil ambulans itu berjejer dan warga Situbondo keluar semuanya untuk mengiringi kepergiannya ke rumah duka," ujar Dandi.