Kasus DBD di Kabupaten Probolinggo Meningkat, 4 Bulan 4 Orang Meninggal

- 24 Mei 2022, 09:03 WIB
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo saat melakukan fogging dirumah warga. /Zona Surabaya Raya /Ahmad Saifullah.
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo saat melakukan fogging dirumah warga. /Zona Surabaya Raya /Ahmad Saifullah. /

Baca Juga: Kurang Konsentrasi, Tabrak Pohon dan Rambu, Hingga Mobil Terguling

Sehingga penanganannya sebetulnya kalau diikuti sudah ditangani dengan baik. Tetapi balik lagi kecepatan recovery.

“Secara teori itu pasien DBD jangan mati. Namun kecepatan DBD itu luar biasa seperti air bah. Jika sampai hari kelimanya lolos maka akan lolos. Tetapi kalau semisal semakin memburuk sampai hari kelima biasanya cenderung meninggal. Sebab tubuhnya sudah drop tentunya banyak pembuluh darah yang pecah,” jelasnya.

Menurut Mujoko, untuk masyarakat harus waspada karena sekarang ini memang musimnya dan musim hujan.

Daerah Kabupaten Probolinggo khususnya tepi pantai yang merupakan daerah endemis.

Karena sudah endemis, maka setiap tahun pasti ada yang terkena kasus DBD ini.

Baca Juga: Gus Muhaimin dan Elit PKB Ziarah ke Astah Pasuruan Dijadwalkan ke Probolinggo

“Usaha pencegahan paling sederhana adalah di tempat tidur dikasih kelambu. Sebab nyamuk itu datangnya pagi mulai pukul 09.00 WIB hingga 10.00 WIB dan sore pada pukul 15.00 hingga 17.00 WIB,” tegasnya.

Mujoko menegaskan untuk mengenali penyakit DBD sangat sederhana dan sudah digembar-gemborkan selama ini.

Jika seseorang terkena DBD itu gejalanya pada umumnya seperti orang sakit berupa batuk, greges, pilek, kecapekan dan sebagainya.

Halaman:

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah