Network
ZONA SURABAYA RAYA - Bencana alam banjir bandang yang menerjang Desa Gunggungan Kidul Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo, menjadi perhatian serius Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza.
Faisol Riza turun langsung kelokasi, sambil memantau dampak banjir bandang yang memutuskan dua jembatan dan menewaskan satu orang lansia.
Selain itu, dia juga menelpon langsung kepala PLN wilayah Jawa, Madura dan Bali, karena warga setempat sering mengeluhkan terjadinya mati lampu dilokasi bencana alam.
"Saya menghubungi Pak Haryanto (Dirut PLN Jawa Madura dan Bali) untuk membantu masyarakat di sini, terutama listrik yang masih sering padam sebelum bencana dan juga sekarang secara swadaya disambung sendiri oleh warga," tegasnya, Sabtu 22 Januari 2022.
Faisol Riza mengatakan, kalau dia turun kelokasi bencana alam untuk memastikan adanya dampak dan ingin mengetahui secara langsung faktor penyebabnya.
"Keprihatinan saya untuk warga yang tertimpa bencana beberapa waktu lalu, yang kita tahu ada korban jiwa bencana alam terjadi, di banyak tempat dan kita juga harus tahu itu semua akibat dari masalah yang kita timbulkan sendiri," ungkap dia.
Dia juga menghimbau, kepada aparat dan para tokoh untuk saling mengingatkan pada warga, kalau ada banyak kemungkinan terjadi bencana alam di seluruh penjuru tanah air ini.
"Bencana yang mengancam kemarin sebelumnya kita sudah mengalami gempa bumi di beberapa tempat Banten di Lombok dan di Maluku, saya kira tanah longsor juga sangat mudah terjadi di belakangan ini. Jadi tolong kita saling mengingatkan untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang kira-kira akan menyebabkan bencana terjadi," tegasnya.
Ketua DPP PKB ini menegaskan, kalau pihaknya menghubungi bagian Telkom karena, sulitnya mendapat jaringan berupa signal.
"Yang kedua saya minta kepada Telkom untuk memperbaiki dan menambah kecepatan jaringan untuk memudahkan warga menggunakan telepon seluler dilokasi bencana ini," pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Faisol Riza bertakziah pada keluarga korban bencana alam yang meninggal dunia akibat terseret arus sungai pancar Glagas Pakuniran. ***
