Ia menjelaskan jenazah korban lebih banyak ditemukan tertimbun material abu vulkanik dan awan panas guguran, namun ada juga yang ditemukan di dalam reruntuhan rumah.
"Sejauh ini cuaca cukup cerah dalam melakukan evakuasi korban awan panas guguran Semeru karena kendala tim operasi selama ini yakni faktor cuaca seperti angin kencang dan hujan deras, serta aktivitas Semeru seperti awan panas guguran dan abu vulkanik," tuturnya.
Baca Juga: Suara Gaib Gunung Semeru Jadi Petanda Bencana Besar, Kini 15 Orang Tewas dan 27 Lainnya Hilang
Meski demikian Gunung Semeru belum benar-benar aman. Menurut Wayan, ktivitas Gunung Semeru masih berpotensi meluncurkan awan panas guguran.
Hal itu juga menjadi pertimbangan tim operasi dalam melakukan evakuasi korban.
"Kami mengutamakan keselamatan tim evakuasi dalam melakukan pencarian korban. Apabila cuaca buruk maka tim akan mencari tempat yang aman lebih dulu sebelum melanjutkan evakuasi korban," pungkas Wayan. ***