Hari ini Gunung Semeru Kembali 'Murka', Sudah 24 Warga Meregang Nyawa

- 7 Desember 2021, 12:56 WIB
Hingga Selasa pagi, 7 Desember 2021, sudah 24 warga ditemukan meninggal dunia  akibat erupsi Gunung Merapi di Lumajang, Jawa Timur
Hingga Selasa pagi, 7 Desember 2021, sudah 24 warga ditemukan meninggal dunia akibat erupsi Gunung Merapi di Lumajang, Jawa Timur /Instagram @mountainsiana

ZONA SURABAYA RAYA- Korban erupsi Gunung Semeru terus bertambah. Hingga Selasa 7 Desember 2021, sudah 24 warga meregang nyawa alias meninggal dunia akibat muntahan awan panas guguran dari Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu.

Jumlah korban berpotensi bertambah. Apalagi gunung Semeru kembali murka dengan mengeluarkan awan panas guguran pada hari ini pukul 00.00-06.00. Saat ini gunung tertinggi di pulau Jawa ini berstatus level II atau waspada.

Saat ini petugas masih melanjutkan pencarian warga yang masih hilang dan diduga menjadi korban keganasan Gunung Semeru.

Mengutip dari KlikBondowoso.Com (Pikiran Rakyat Media Network), tim relawan Basarnas menemukan dua jenazah di tempat penambangan pasir di Dusun Curahkobokan, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang Jawa Timur.

Sementara laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, 22 korban meninggal telah ditemukan tim penyelamat gabungan hingga Senin malam, 6 Desember 2021.

Baca Juga: Suara Gaib Gunung Semeru Jadi Petanda Bencana Besar, Kini 15 Orang Tewas dan 27 Lainnya Hilang

Dengan demikian, tercatat 24 korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru sejak Sabtu 4 Desember 2021.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengungkapkan, berdasarkan laporan yang dihimpun hingga Senin malam, dari 22 orang ini, 16 korban jiwa telah berhasil diidentifikasi. Sedangkan sisanya belum teridentifikasi.

"Data pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal yang dilaporkan Pusdalops BNPB itu 22 orang," ujar Abdul Muhari dikutip ZonaSurabayaRaya.Com (Pikiran Rakyat Media Network), Selasa 7 Dsember 2021.

Ia merinci korban meninggal dunia yang dilaporkan sebanyak 14 orang di Kecamatan Pronojiwo dan delapan orang di Kecamatan Candipuro.

Dari korban meninggal di Kecamatan Pronojiwo, terdapat lima jenazah yang belum teridentifikasi, sedangkan dua jenazah sudah berada di RSUD Pasirian dan tiga jenazah lain ditemukan di RT 16/05 Curah Kobokan, sekitar pukul 14.15 WIB.

"Sembilan korban lain di Kecamatan Pronojiwo sekarang sudah dimakamkan," ungkapnya.

Baca Juga: VIDEO: VIRAL, Pesan Menyeramkan Utusan Nyi Roro Kidul Sebelum Erupsi Gunung Semeru

Sementara dari delapan jenazah di Kecamatan Candipuro, terdapat satu jenazah korban ditemukan di Dusun Kebondeli Selatan, pukul 15.45 WIB, yang masih belum teridentifikasi.

"Kami juga menerima laporan Pusdalops, masih ada 27 korban hilang yang masih jadi fokus pencarian tim pencarian, dan total masyarakat terdampak di dua kecamatan terdampak langsung guguran awan panas, maupun delapan kecamatan terdampak debu vulkanis sebanyak 5.205 orang," papar dia.

Ia menjelaskan jumlah pengungsi di 19 titik pengungsian sebanyak 2.004 jiwa dengan rincian 305 jiwa di sembilan titik Kecamatan Pronojiwo, 1.136 jiwa di enam titik Kecamatan Candipuro, dan 563 jiwa di empat titik Kecamatan Pasirian.

Kebutuhan logistik dasar, permakanan, selimut, matras untuk para pengungsi sudah terpenuhi.

Jika nantinya masih membutuhkan penambahan, Muhari menjelaskan kementerian/lembaga sudah siap untuk memenuhi.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Dahsyat tapi Nyaris tak Dirasakan Warga, Ahli Vulkanologi ITB Ungkap Penyebabnya

Sementara itu, Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, melaporkan awan panas guguran yang kembali keluar dari Gunung Semeru.

"Awan panas guguran tercatat sebanyak tiga kali kejadian dengan amplitudo 20-22 mm selama 185-267 detik, sedangkan embusan tercatat enam kali kejadian dengan amplitudo 2-6 mm selama 20-55 detik," terang petugas PPGA Semeru di Gunung Sawur, Liswanto yang menyusun laporan aktivitas Semeru.

Sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), status Gunung Semeru pada level II atau waspada maka masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan.

"Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru," tandas petugas ini dikutip ZonaSurabayaRaya.Com dari Antara. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: PRMN Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah