Namun, masih ada kendala yang ditemukan, Emil menyampaikan, bahwa sebanyak 10 tenaga kesehatan (nakes) di Stasiun Gubeng Surabaya saat ini tengah melakukan isolasi mandiri (Isoman). Sehingga yang tersisa hanya 1 nakes saja.
"Insya Allah dengan ada satu nakes ini, tadi kami sudah berkomunikasi lewat Dinkes Provinsi dan Kota Surabaya dan disambut baik. Memang tenaga kesehatan di Surabaya saat ini semua sedang fokus melakukan vaksinasi massal supaya tercapai targetnya. Apalagi saat ini usia 12 sampai 17 tahun juga bisa divaksinasi," jelas Emil.
Baca Juga: Tunjukan Komitmen, Dettol Siapkan Solusi Produk Sanitasi Layanan Vaksinasi Massal di Surabaya
Kegiatan vaksinasi di Stasiun Gubeng Surabaya sepenuhnya akan mengandalkan nakes dari klinik KAI. Disamping itu, pelaksanaannya akan diampu puskesmas terdekat di sekitar stasiun.
Dalam waktu dekat, sebut Emil, persiapannya akan diterapkan juga di seluruh Stasiun KA dibawah naungan PT KAI Daop 8 Surabaya, yakni di Stasiun Pasar Turi Surabaya dan Stasiun Malang.
"Oleh karena itu KAI Daop 8 Surabaya akan segera berkoordinasi dengan Kadinkes. Kami akan tembusi dan ikut mengawal," ujar Emil.
Sementara terkait suplay vaksin dan P-Care (aplikasi vaksin), rencananya akan disuplay dari puskesmas terdekat.
"Dari Stasiun Gubeng akan berlanjut di Stasiun Malang yang kemungkinan bisa disertifikasi pelatihan vaksinasinya, agar tahu cara menscreening pasien," jelas Emil.
Sementara itu, Manager Humas PT. KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arief menyampaikan, pihaknya menyampaikan terimakasih atas dukungan Pemprov Jatim terkait adanya program vaksinasi di 3 stasiun dibawah naungan PT. KAI Daop 8 Surabaya, yakni di Stasiun Gubeng Surabaya, Stasiun Pasar Turi Surabaya dan Stasiun Malang.
Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 pada Anak-Anak segera Dimulai, Surabaya Tunggu Distribusi Vaksin