Khofifah dan PWNU Jatim Terlihat Mesra, Petanda Dukungan Maju Pilgub Jawa Timur 2024?

15 Februari 2024, 15:55 WIB
Khofifah Indar Parawansa bersama pengurus PWNU Jatim /Instagram @khofifah.ip

ZONA SURABAYA RAYA - Khofifah Indar Parawansa memastikan dirinya maju lagi di Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jawa Timur 2024. Menjelang pesta demokrasi lima tahunan itu, Khofifah mendapat support dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim.

PWNU Jatim dan Khofifah pun terlihat mesra, saat Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 itu mendapat penghargaan dari ormas Islam tersebut.

Baca Juga:

Khofifah menerima penghargaan dari PWNU Jatim sebagai Governor of East Java with Best Devotion di Kantor PWNU Jatim, Selasa, 13 Februari 2024.

"Alhamdulillah, sehari usai purna tugas sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, saya menerima penghargaan dari PWNU Jatim sebagai Governor of East Java with Best Devotion," tulis Khofifah di akun instagramnya @khofifah.ip, Kamis 15 Februari 2024.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Ketua PWNU Jatim KH. Abdul Hakim Mahfudz kepada Khofifah saat acara Tasyakuran dan Konsolidasi Organisasi dalam rangka Harlah NU ke-101 di Kantor PWNU Jatim.

Penghargaan ini diberikan karena selama menjabat sebagai Gubernur Jatim periode 2019-2024, Khofifah dinilai telah memberikan pengabdian terbaik (best devotion).

Baca Juga: Luar Biasa! 6 Prestasi yang Diklaim Khofifah Selama 5 Tahun Pimpin Jawa Timur, Bisa Jadi Modal Maju Pilgub

"Tidak hanya bagi kemajuan Bangsa, Negara, Provinsi dan masyarakat Jatim, tapi juga kepada nilai-nilai kemanusiaan," terang Khofifah.

"Kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi. Penghargaan ini menjadi penguat bahwa nilai-nilai kemanusiaan harus terus dijaga dan dilindungi, terutama oleh organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama (NU)," lanjut Khofifah yang menjadi Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Menuru Khofifah, NU memiliki kekuatan luar biasa melalui jejaring yang dimiliki untuk bisa memberikan perlindungan kemanusiaan, khususnya untuk memperjuangkan melalui penguatan bagi pihak-pihak yang stateless atau tidak memiliki kewarganegaraan.

"Salah satunya kelompok etnis Rohingya yang saat ini mengalami penolakan di banyak negara," sebut Ketua Umum Muslimat NU non aktif ini.

Baca Juga: Deretan Harta Kekayaan Adhy Karyono Rp7,4 M yang Gantikan Gubernur Jatim Khofifah, Pernah Disoal KPK

Moderasi dan toleransi dunia saat ini, lanjut Khofifah butuh role model. Sebagai contoh kaum Sunni seperti etnis Rohingya. Mereka stateless, tidak punya kewarganegaraan karena terdesak dari negaranya dan saat ini mendapat penolakan di sejumlah negara.

Penguatan NU untuk bisa membangun jejaring salah satunya dengan PBB dalam hal ini UNHCR. Kekuatan besar NU adalah payung dari sangat banyak kelompok Islam moderat.

"Jikalau ini bisa jadi plan of action dalam Harlah ke-101, maka akan jadi bagian penguatan NU yang lebih signifikan dan terukur secara internasional," terang dia.

Di Indonesia sendiri, masih tulis Khofifah, pengungsi Rohingya ada di beberapa daerah seperti Aceh, Medan (Sumut), termasuk di Jatim yakni di Puspa Agro, Sidoarjo.

"Gelombang penolakan terhadap kelompok ini terus berdatangan. Saatnya NU memberikan perlindungan kepada mereka melalui diplomasi internasional sinergi dengan berbagai elemen lain," pungkas Khofifah Indar Parawansa. ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler