Bikin Haru! Kisah Ibu dan Anak yang Tewas Berpelukan di Reruntuhan Erupsi Semeru: Dia yang Dirindukan Surga

7 Desember 2021, 20:00 WIB
Tim SAR gabungan menggali material guguran awan panas Gunung Semeru saat pencarian korban yang tertimbun material tersebut di Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Selasa 7 Desember 2021. Di antara korban meninggal dunia, Rumini dan ibunya Salamah ditemukan dalam kondisi berpelukan. Kisah haru ibu dan anak ini pun viral /Zabur Karuru/ANTARA FOTO

ZONA SURABAYA RAYA- Erupsi Gunung Semeru banyak meninggalkan duka. Seperti dialami ibu dan anak yang meninggal berpelukan di reruntuhan rumah yang tertimbun abu vulkanik Gunung Semeru.

Ibu itu diketahui bernama Salamah yang sudah berusia 70 tahun. Sedang si anak bernama Rumini (28 tahun).

Keduanya warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Tubuh Salamah, ibu dari Rumini yang sudah renta tidak memungkinkan untuk berlari saat Gunung Semeru meletus atau erupsi pada Sabtu sore, 4 Desember 2021.

Rumini yang melihat kondisi ibunya, tak tega meninggalkan Salamah sendirian. Meski si ibu sudah meminta Rumina meninggalkannya, tapi Rumini memilih menemani ibunya.

Baca Juga: Ya Allah...! Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Berpelukan di Reruntuhan Rumah yang Tertimbun Abu Gunung Semeru

Bahkan Rumini menemani sang ibu hingga ajal menjemput. Keduanya sama-sama tertimbun reruntuhan bangunan rumah, setelah desa itu dihujani material panas dari perut Gunung Semeru.

Kisah haru Rumini dan ibunya pun viral. Video yang menggambarkan kisah keduanya beredar di media sosial.

Salah satunya diunggah Kiai Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah. Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta mengunggah video itu di akun Instagramnya, @gusmiftah pada Selasa 7 Desember 2021.

"Tidak ibu, raga ini bisa lari tapi hati ini nggak bisa, saya tidak tega meninggalkan ibu sendirian”( mbak rumini )

Ibu dan anak meninggal dalam keadaan berpelukan (korban meninggal gunung Semeru)

Alfatihah,"demikian caption video yang diunggah Gus Miftah.

Baca Juga: Ngeri! Korban Tewas Akibat Awan Panas jadi 34 Orang, 16 Lainnya Hilang, Basarnas: Gunung Semeru Belum Aman

Caption itu penggalan dari ilustrasi percapakan Rumini dan ibunya. Narasi dalam video itu. seorang ibu yang sudah tua tergolek di tempat tidurnya.

Si ibu mengelus-elus kepala si anak yang memeluknya sangat erat. Di samping ilustrasi itu, terdapat tulisan, "Rumini, dia yang dirindukan syurga."

Baca Juga: Hari ini Gunung Semeru Kembali 'Murka', Sudah 24 Warga Meregang Nyawa

Sementara ilustrasi percakapan ibu dan anak itu digambarkan saat erupsi Gunung Semeru dahysat terjadi.

Salamah :

Nduk, Anakku Rumini.. Mlayuo nduk...
Ibu wes 70 tahun, wes ora mampu mlayu,

Wedus Gembel Semeru bakal ngubur deso iki lan makhluk penghunine

Wes nduk ndang mlayuo, ikhlasno ibuk istirahat panjang nang kene..

Rumini:

Mboten buk, Rogo iso mlayu, tapi ati iki ora iso. Ra sanggup tinggalne ibu dewean."

Hingga Selasa malam, 7 Desember 2021, pukul 19.00 WIB, video itu mendapat like 73.063.

Baca Juga: Suara Gaib Gunung Semeru Jadi Petanda Bencana Besar, Kini 15 Orang Tewas dan 27 Lainnya Hilang

Video mengharukan itu mendapat ratusan komentar dari netizen. Termasuk sejumlah tokoh seperti Ustadz Yusuf Mansur.

"Nangis bener nih saya...," kata Ustadz Yusuf Mansur melalui akunnya @yusufmansurnew

"Yaa Allah, jannah InsyaAllah, Al Fatihah," lanjut akun @veve_zulfikar

"Dia benar2 menjaga surganya hingga nafas terakhir..," sebut akun @ryanti.d

"Beliau pergi ke syurga bersama kunci syurganya...," ungkap akun @andrew_lan23

"Kok gk terasa mataku basah turun air banyak d mata gr” nnton video ini ???? bner” aku nangis," cetus akun @restyananta__

Baca Juga: VIDEO: VIRAL, Pesan Menyeramkan Utusan Nyi Roro Kidul Sebelum Erupsi Gunung Semeru

Sementara itu, Basarnas melaporkan jumlah korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru hingga Selasa siang, 7 Desember 2021, menjadi 34 orang.

Jumlah korban itu bertambah 10 orang dari pagi hari yang tercatat 24 orang tewas akibat awan panas guguran Gunung Semeru.

Korban tewas paling banyak ditemukan di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, dan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh.

Jenazah korban yang ditemukan tim evakuasi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haryoto dan RSUD Bhayangkara Lumajang.

Sedang jumlah korban yang mengalami luka, berdasarkan data Basarnas Surabaya, 26 orang alami luka berat dan luka ringan 82 orang. Mereka sudah menjalani perawatan di Puskesmas dan rumah sakit.

"Hingga saat ini jumlah korban meninggal sebanyak 34 orang dan 16 orang masih dalam pencarian," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya, I Wayan Suyatna di Posko Lapangan Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dikutip ZonaSurabayaRaya.Com dari Antara

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) mencatat total masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru di dua kecamatan yang terkena awan panas guguran dan 8 kecamatan yang terdampak debu vulkanik mencapai 5.205 orang. ***

 

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Instagram @gusmiftah Antara

Tags

Terkini

Terpopuler