Kudeta Militer di Rusia, Dinas Keamanan Rusia Desak Pasukan Wagner Tinggalkan Prigozhin

- 24 Juni 2023, 17:00 WIB
Panglima Pasukan Rusia di Ukraina Jenderal Sergei Surovikin saat mengunjungi Markas Besar Pasukan Rusia untuk Ukraina, di sebuah lokasi yang disebutkan di Rusia, dalam foto yang dirilis pada 17 Desember 2022. ANTARA/Sputnik/Gavriil Grigorov/Kremlin via REUTERS.
Panglima Pasukan Rusia di Ukraina Jenderal Sergei Surovikin saat mengunjungi Markas Besar Pasukan Rusia untuk Ukraina, di sebuah lokasi yang disebutkan di Rusia, dalam foto yang dirilis pada 17 Desember 2022. ANTARA/Sputnik/Gavriil Grigorov/Kremlin via REUTERS. /

Namun dengan adanya kabar kudeta Wagner ini, artinya telah terjadi perpecahan di pihak Rusia.

Invasi Rusia ke Ukraina sendiri sampai sekarang berhasil menduduki dua kota di Ukraina bagian timur yakni Lughansk dan Donetsk.

Ukraina sendiri berkali-kali meminta Rusia untuk keluar dari wilayahnya.

Sementara itu, bantuan persenjataan kepada Ukraina terus berdatangan dari barat, terkhusus negara-negara anggota NATO.

Sedangkan negara-negara seperti Tiongkok dan Korea Utara memiliki kecenderungan untuk berada di belakang Rusia.

Tindakan Rusia yang melakukan serangan ke Ukraina ini sempat memicu kekhawatiran Perang Dunia III. Apalagi Putin meletakkan beberapa senjata nuklir ke Belarusia.

Baca Juga: Baru Sepakat Berdamai, Presiden AS Joe Biden Sudah Bikin Tiongkok Ngambek, Sebut Xi Jinping Diktator

Presiden Belarusia, Aleksandr Lukhasenko sendiri memang sedari awal berada di pihak Putin.

Lalu menyikapi konflik Rusia-Ukraina, NATO telah menunjukkan dukungannya kepada Ukraina, namun tidak ikut menerjunkan pasukannya menghadapi Rusia, karena Ukraina belum sah menjadi anggota NATO.

Halaman:

Editor: Rangga Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah