Suriah Dilanda Gempa Bumi, Ratusan Orang Meregang Nyawa dan Lainnya Masih Terjebak di Reruntuhan

- 6 Februari 2023, 15:19 WIB
Suriah Dilanda Gempa Bumi, Ratusan Orang Meregang Nyawa dan Lainnya Masih Terjebak di Reruntuhan
Suriah Dilanda Gempa Bumi, Ratusan Orang Meregang Nyawa dan Lainnya Masih Terjebak di Reruntuhan /SERTAC KAYAR/REUTERS

ZONA SURABAYA RAYA - Akibat gempa bumi yang melanda Suriah utara dan barat, Senin 06 Februrari 2023 lebih dari 100 orang meregang nyawa dan ratusan lainnya terluka.

Melansir dari Lembaga Kantor Berita Negara Suriah (SANA) dan merujuk media pemerintah, tim penyelamat sedang berusaha sekuat tenaga diantara hujan lebat dan hujan es mencari korban selamat yang terjebak dalam puing-puing.

Pihak pejabat kesehatan di provinsi Aleppo, provinsi yang terkena dampak terparah di Suriah, memberikan penjelasan bahwa masih terdapat beberapa warga yang terjebak dibawah puing-puing, serta korban yang terluka telah beramai-ramai menuju ke rumah sakiy secara bergiliran.

Kantor berita SANA juga melaporkan, sekitar 76 korban tewas pasca gempa melanda Turki bagian selatan.

Baca Juga: Kronologi Prajurit TNI Asal Papua Meninggal Tertimpa Tembok Saat Bersihkan Rumah Warga Korban Gempa Cianjur

Sementara itu, puluhan orang tewas dan ratusan orang luka-luka di barat laut Idlib, wilayah pertahanan sipil Suriah yang kini dikuasai oleh pemberontak.

Belum ada angka resmi tetapi puluhan dilaporkan tewas dan ratusan lainnya luka-luka, banyak yang terjebak di bawah reruntuhan.

Bangunan-bangunan yang terkena dampak gempa, sebelumnya telah mengalami kerusakan akibat perang saudara di Suriah yang sudah berlangsung hamper 12 tahun.

Sebuah cuplikan video yang diperoleh dari Twitter White Helmets menggambarkan kondisi jalan yang telah dipenuhi reruntuhan, dengan poster yang menyebutkan rumah-rumah hancur total.

Baca Juga: Panik Tsunami akibat Gempa M 7,5 Maluku, BMKG: Tenang, Peringatan Dini sudah Berakhir

Pasukan Helm Putih menjelaskan bahwa situasinya sangat tragis, puluhan bangunan runtuh di kota Salqin dan tidak ada listrik sama sekali hingga pada kota yang jaraknya sekitar 5 km dari perbatasan selatan Turki.

Sebagai tambahan informasi, konflik bersenjata yang terjadi di Suriah sudah berlangsung dari tahun 2011. Konflik atau perang saudara tersebut banyak ditunggangi oleh kepentingan dan maksud pihak asing. Pihak-pihak yang terlibat adalah Tentara Pembebasan Suriah, Mujahidin, Negara Islam Irak dan Syam, dan Pasukan Diktator Bashar al-Assad.

Lewat kediktatoran Assad, terjadi reformasi ekonomi neoliberal yang dibarengi dengan resesi dan kesenjangan kelas diantara masyarakat.

Hal tersebut lantas menciptakan gelombang protes dan dengan pesat menyebar ke wilayah utara yang didominasi Kurdi.

Kelompok-kelompok yang melakukan aksi protes tersebut menyebut dirinya Tentara Pembebasan Suriah.

Tentara Pembebasan Suriah telah menguasai wilayah Aleppo dan Suriah bagian Selatan.

Namun lambat laun kelompok tersebut terpecah-pecah menjadi golongan yang lebih kecil seperti Front al-Nusara dan Negara Islam Irak dan Syam (ISIL).***

Editor: Timothy Lie

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x