Presiden Joe Biden Peringati Keras Vladimir Putin Terhadap Invasi ke Ukraina: Rusia dapat Menyerang Kapan Saja

- 13 Februari 2022, 16:44 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden lewat panggilan telepon selama satu jam peringati keras Vladimir Putin Presiden Rusia terhadap invasi ke Ukraina Sabtu, 12 Februari 2022.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden lewat panggilan telepon selama satu jam peringati keras Vladimir Putin Presiden Rusia terhadap invasi ke Ukraina Sabtu, 12 Februari 2022. /Adam Schultz/White House via Reuters/

ZONA SURABAYA RAYA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden peringati keras kepada Vladimir Putin Presiden Rusia dalam panggilan telepon selama satu jam pada hari Sabtu, 12 Februari 2022 bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan membawa tanggapan yang tegas dan cepat dari Negara di Barat, serta menghasilkan penderitaan yang meluas dan mengurangi posisi Rusia di dunia.

Presiden Joe Biden dengan Vladimir Putin berbicara melalui telepon dalam upaya terbaru untuk mencegah permusuhan, sehari setelah Washington dan sekutunya memperingatkan pasukan Rusia yang berkumpul di dekat Ukraina yang dapat menyerang kapan saja.

Seorang pejabat senior Administrasi Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, panggilan itu profesional dan substantif, tetapi mengatakan tidak ada perubahan mendasar.

Penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina dan gelombang aktivitas militer telah memicu kekhawatiran bahwa Rusia dapat menyerang kapan saja. Rusia membantah memiliki rencana seperti itu.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Jelaskan Maksud Tuduh Presiden Rusia Pembunuh, Vladimir Putin: Sesuai dengan Saya

Dilansir ZonaSurabayaRaya.Com dari Reuters, Joe Biden saat di Gedung Putih mengatakan kepada Putin bahwa Amerika Serikat siap untuk diplomasi dan skenario lain.

Disisi lain, Pejabat senior administrasi Biden mengatakan, Joe Biden dan putin melakukan percakapan langsung yang menyentuh semua masalah yang diangkat Amerika Serikat di depan umum. Pejabat itu mengatakan masih belum jelas apakah Putin bersedia menempuh jalur diplomatik.

Sebelumnya pada hari Sabtu, Departemen Luar Negeri AS memerintahkan sebagian besar staf kedutaannya untuk meninggalkan Ukraina, menambah seruannya pada hari Jumat bagi warga negara untuk keluar dari negara itu dalam waktu 48 jam. Pentagon mengatakan pihaknya menarik sekitar 150 pelatih militer.

Lebih banyak negara mengatakan kepada warganya di Ukraina untuk segera meninggalkan negara itu, dengan Israel, Portugal dan Bulgaria bergabung dalam daftar pada hari Sabtu.

Baca Juga: Korea Utara Bakal Guncang Dunia, Siapkan Senjata Nuklir dan Rudal Hipersonik yang Dapat Serang Amerika

Halaman:

Editor: Julian Romadhon

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x