Network
ZONA SURABAYA RAYA - Makin berkembangnya pengguna internet dalam kehidupan, membuat internet menjadi sebuah kebutuhan yang seakan wajib bagi masyarakat modern in.
Disamping menjadi sebuah sumber informasi, internet juga semakin berkembang dengan adanya sistem yang membuat penggunanya dapat melakukan transaksi dalam bentuk apapun.
Indonesia sendiri ttelah sering terjadi kasus hacking yang melibatkan komplotan tertentu. Penyebabnya beragam, mulai dari sekadar iseng mengetes keamanan hingga penolakan wacana pemerintah.
Dari sekian banyak kasus, paling tidak ada beberapa yang sangat populer sampai menjadi legenda tersendiri di kalangan pemerhati teknologi.
Terlepas dari berkembangnya dunia Internet, kasus peretasan atau dikenal dengan istilah hacking jadi makin marak dan mudah ditemukan zaman sekarang.
Indonesia sendiri ttelah sering terjadi kasus hacking yang melibatkan komplotan tertentu. Penyebabnya beragam, mulai dari sekadar iseng mengetes keamanan hingga penolakan wacana pemerintah.
Dari sekian banyak kasus, paling tidak ada beberapa yang sangat populer sampai menjadi legenda tersendiri di kalangan pemerhati teknologi.
Saking fenomenalnya, beberapa orang masih kerap membahasnya di internet. Nah, kira-kira apa saja kasus-kasus itu?
Di lansir dari Instagram websitebos, berikut lima kasus hacking yang pernah menggemparkan Indonesia.
1. Info Sindiran Pada Situs KPU (2004)
Pada tahun 2004 merupakan momen pertama Indonesia menggelar pemilihanumum. Tim IT KPU pada saat itu meluncurkan situs KPU yang nilainya mencapai 152 miliar rupiah dan digadang-gadang sebagai situs anti hack.
Tidak disangka situs kebanggaan KPU tersebut berhasil di hack oleh pemuda bernama Dani Firmansyah (Xnuxer).
Pada saat itu Dani meninggalkan jejak dengan mengubah gambar-gambar partai peserta pemilu, seperti Partai Jambu, Partai Air Minum Dalam Kemasan, Partai Nanas, dan lain sebagainya.
2. Tiket.com dan Citilink Merugi Akibat Ulah Hacker (2017)
PT. Global Network (Tiket.com) dan Citilink perah dibuat tak berkutik oleh ulah tiga orang hacker yang dipimpin oleh seorang remaja berusia 19 tahun asal kota Tanggerang.
Akibat ulah tiga orang hacker tersebut, Tiket.com merugi sekitar empat miliar rupiah, sedangkan Citilink harus kehilangan penghasilan sebanyak dua miliar rupiah.
Tiga hacker tersebut terbukti menyusup ke sistem keamanan dua situs besar tersebut dan berhasil mengantongi keuntungan hingga satu miliar rupiah.
3. Situs Telkomsel Dengan Kata-kata Kasar (2017)
Masyarakat Indonesia sempat dibuat gempar atas ulah hacking yang meretas website resmi Telkomsel pada tahun 2017 silam.
Pasalnya situs provider ternama tersebut sengaja di hack dengan kata-kata kasar bernada kecaman atas mahalnya layanan internet Telkomsel.
Akibat kejadian ini, website Telkomsel sempat lumpuh beberapa saat yang mengakibatkan masyarakat tidak dapat mengakses website tersebut.
4. Data Pengguna Tokopedia Bocor (2020)
Pada Tahun 2020 masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kabar bocornya data pengguna Tokopedia ke Dark Web.
Sebanyak 91 juta data pengguna dan lebih dari tujuh juta data merchant di e-commerce dibocorkan oleh seorang hacker bernama ShinyHunters.
5. Perang Hacker Indonesia vs Australia (2013)
Dan yang terakhir adalah gemparnya dunia hacking akibat kasus permusuhan antara hacker dari Indonesia dan Australia pada tahun 2013.
Perang tidak hanya terjadi di dunia nyata, namun juga di dunia maya yang melibatkan hacker antar negara. Perang cyber juga terjadi antara hacker Indonesia melawan hacker Australia pada November 2013 silam.
Dugaan penyebabnya ialah karena masalah spionase badan intelijen Australia kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sejumlah petinggi negara pada tahun 2009. Aksi ini terkuak setelah Edward Snowden, mantan pegawai National Security Agency, membocorkannya.
Serentak para hacker Indonesia yang tergabung dalam Anonymous Indonesia melakukan serangan. Targetnya ratusan situs bisnis dan pemerintah di Australia. Tindakan ini mengundang kemarahan hacker Australia, karena target sasarannya yang acak.
Sebagai balasannya, Anonymous Australia meretas situs pemerintah dan korporasi. Mulai dari situs KPK, Polri, hingga situs Garuda Indonesia dan salah satu portal berita. ***
Dugaan penyebabnya ialah karena masalah spionase badan intelijen Australia kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sejumlah petinggi negara pada tahun 2009. Aksi ini terkuak setelah Edward Snowden, mantan pegawai National Security Agency, membocorkannya.
Serentak para hacker Indonesia yang tergabung dalam Anonymous Indonesia melakukan serangan. Targetnya ratusan situs bisnis dan pemerintah di Australia. Tindakan ini mengundang kemarahan hacker Australia, karena target sasarannya yang acak.
Sebagai balasannya, Anonymous Australia meretas situs pemerintah dan korporasi. Mulai dari situs KPK, Polri, hingga situs Garuda Indonesia dan salah satu portal berita. ***
