China Mainkan Afghanistan, Taliban Malah Gembira

- 20 Agustus 2021, 15:05 WIB
China ikut mainkan Afghanistan, Taliban menyambut gembira
China ikut mainkan Afghanistan, Taliban menyambut gembira /REUTERS TV/REUTERS

ZONA SURABAYA RAYA- China disebut-sebut memainkan peran di Afghanistan. Taliban yang telah menguasai pemerintahan Afghanistan menyambut dengan suka cita.

Taliban menyebut China berkontribusi pada pembangunan kembali Afghanistan. Negara Tirai Bambu itu telah memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi di Afghanistan.

"China adalah negara besar dengan ekonomi dan memiliki kapasitas yang besar - saya pikir mereka dapat memainkan peran yang sangat besar dalam pembangunan kembali, rehabilitasi, rekonstruksi Afghanistan," kata juru bicara Taliban Suhail Shaheen kepada televisi CGTN dalam sebuah wawancara Kamis malam, 19 Agustus 2021.

Taliban merebut kendali selama akhir pekan dalam pergolakan yang membuat ribuan warga sipil dan sekutu militer Afghanistan melarikan diri demi keselamatan.

Baca Juga: Warga Cemas Belum Dapat Undangan Vaksinasi Dosis 2, Ini Jawaban Pemkot Surabaya

Banyak yang takut akan kembalinya interpretasi keras hukum Islam yang diberlakukan selama pemerintahan Taliban sebelumnya yang berakhir 20 tahun lalu.

Dalam menghadapi Taliban, China yang semakin kuat mungkin dapat memanfaatkan fakta bahwa China tidak berperang di Afghanistan. Tidak seperti Rusia dan Amerika Serikat.

Selama pertemuan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dengan delegasi Taliban di kota pelabuhan China utara Tianjin bulan lalu, Wang Yi berharap Afghanistan dapat mengadopsi kebijakan Islam moderat.

Baca Juga: Seorang Pria Dibunuh di Perempatan Balongsari Surabaya

China telah mengutip ekstremisme agama sebagai kekuatan destabilisasi di wilayah barat Xinjiang dan telah lama khawatir bahwa wilayah yang dikuasai Taliban akan digunakan untuk menampung pasukan separatis.

Sebelumnya Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh menegaskan dirinya sebagai presiden sementara yang sah.

Penegasan itu setelah Taliban menguasai Kota Kabul, Afghanistan. Sementara Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara tersebut.

Baca Juga: 7 Lokasi Pendaftaran Vaksin Dosis 1 dan 2 di Surabaya dan Sidoarjo 20-23 Agustus 2021, Simak Syaratnya

Saleh mengatakan telah menggelar pertemuan keamanan yang dipimpin Ghani pekan lalu. Menurutnya, pasukan bersenjata dan pemerintah akan berupaya melakukan perlawanan terhadap Taliban.

Saleh, yang keberadaannya tidak diketahui, menegaskan bahwa ia tidak akan "tunduk dalam keadaan apapun" kepada "teroris Taliban".

Menurutnya, ia "tidak akan pernah berkhianat" pada Ahmad Shah Massoud, pemimpin Aliansi Utara yang dibunuh oleh dua anggota al Qaida sebelum serangan 11 September 2001 di AS. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Reuters Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah