Network
ZONA SURABAYA RAYA - Sebuah patung tak kasat mata yang 'dibentuk' oleh seniman Italia Salvatore Garau dibeli oleh seorang kolektor pribadi yang rela membayar 15.000 euro atau setara dengan Rp261 juta dalam sebuah lelang, baru-baru ini.
Hal ini sama dengan ketika sebagian dari kita bertanya-tanya, mengapa ada orang yang rela merogoh koceknya dalam jumlah besar demi aset digital seperti skin game online, aksesori, atau aset non-fungible (NFT) yang semakin populer.
Kalau hal-hal seperti itu tidak bisa kamu mengerti alasannya, maka eksistensi patung non-material buatan Salvatore Garau ini tidak akan masuk di akalmu.
Baca Juga: SHINee Minho Beri Reaksi yang Menggemaskan sekaligus bikin Haru saat Dilamar Seorang Fansnya
Karya seniman Salvatore Garau ini diberi tajuk 'Aku'. Maksud Garau, karya seni tak terlihatnya itu pada dasarnya mewakili sebuah kehampaan. Sebuah ruang yang secara teknis kosong, tapi sejatinya ditempati oleh energi dari patung tersebut.
Bingung? Tapi, toh, bagaimanapun juga sudah terlambat, karena seseorang telah membawa pulang patung tak terlihat itu dengan membayar 15 ribu euro.
Kalau patungnya tak terlihat, lalu apa yang didapat secara fisik oleh sang pembeli. Nah, jika kita berbicara tentang hal-hal yang kasat mata, dia menerima sertifikat keaslian yang membuktikan karya seni "Aku" adalah milik pembeli. Itu lebih baik daripada tidak sama sekali, kan?
Baca Juga: Pemulihan Ekonomi, Program Vaksinasi dan Dimbangi Perketat Protokol Kesehatan
Jadi bagaimana cara menyimpan patung yang tidak terlihat? Nah, seniman tersebut menyarankan untuk menyimpan karya seni di ruangan khusus, di ruang bebas halangan, berukuran sekitar 1,5 m x 1,5 m. Tidak perlu pencahayaan khusus karena "Aku" tidak terlihat.
