Tiongkok Mencak-Mencak Dituding Filipina sebagai Maling Terumbu Karang di Laut China Selatan!

18 September 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi: Terumbu Karang Nukufetau /pixabay

ZONA SURABAYA RAYA - Tiongkok membantah tuduhan Filipina bahwa kapal-kapal Tiongkok telah melakukan pengambilan karang secara besar-besaran di Laut China Selatan.

Tuduhan tersebut muncul setelah Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) menyatakan kecurigaan pada hari Sabtu bahwa karang yang dulunya tumbuh subur di perairan dangkal dekat Houteng Jiao (juga dikenal sebagai Houteng Reef) telah menghilang.

Melansir Global Times, 17 September 2023, Wakil Laksamana Albert Carlos, kepala Komando Barat (WESCOM) AFP, mengatakan bahwa penyelam mereka menemukan bahwa karang tersebut telah menghilang, "tampaknya karena hingga panen besar-besaran.”

Kata-kata ini muncul setelah AFP melakukan survei terhadap Houteng Jiao, dan militer Filipina mengklaim telah memantau kapal-kapal milisi maritim Tiongkok pada tanggal 6 dan 7 September, menurut WESCOM.

Baca Juga: Proyek Pesawat Tempur KF-21 Boramae, Indonesia yang Ngutang, UEA yang Bayarin, Korea Kegirangan!

Carlos curiga bahwa kapal-kapal Tiongkok telah memanen karang tersebut, meski ia mengaku tidak berniat menarik kesimpulan apa pun.

Tujuan di balik kehebohan Filipina mengenai “panen karang” yang dilakukan Tiongkok adalah untuk mencap Tiongkok sebagai perusak lingkungan, kata Song Zhongping, pakar militer Tiongkok dan komentator TV.

Tiongkok adalah negara besar yang bertanggung jawab dan selalu teguh dalam menjaga lingkungan laut melalui berbagai cara.

Serangan jahat Filipina terhadap Tiongkok tidak berdasar, dan tindakan tersebut seperti ungkapan “pihak yang bersalah mengajukan tuntutan terlebih dahulu,” kata Song.

Carlos mengatakan mereka berkoordinasi dengan para ilmuwan dan ahli kelautan untuk menilai tingkat “kerusakan lingkungan” di wilayah tersebut.

Dia mencatat AFP akan mempromosikan kehadirannya melalui Angkatan Laut Filipina di wilayah tersebut.

Song mencatat bahwa Filipina sedang berusaha menciptakan kekacauan di Laut China Selatan.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina: Daftar Peristiwa Penting hingga Hari ke-569, Jumat, 15 September 2023

“Hubungan Tiongkok-Filipina memang telah memasuki status ketegangan yang lebih serius, dan tanggung jawab peralihan dari kerja sama ke konfrontasi sepenuhnya berada di tangan Filipina,” kata Song.

Dalam menghadapi situasi yang berubah dan rumit di Laut China Selatan, Tiongkok perlu melakukan dua persiapan.

Di satu sisi, Tiongkok harus mengambil langkah-langkah diplomatik untuk secara tegas dan cepat mencapai dan menandatangani Kode Etik di Laut China Selatan dengan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Kemudian menjadikannya hukum internasional yang mengikat secara hukum untuk membatasi semua pihak yang terlibat.

Di sisi lain, Tiongkok harus meningkatkan kekuatan nasionalnya yang komprehensif, termasuk kemampuan militer, agar dapat menghadapi tantangan dari negara-negara di luar kawasan dengan lebih baik, kata para pakar Tiongkok. ***

Editor: Rangga Putra

Sumber: Global Times

Tags

Terkini

Terpopuler