2 Miliar Data Pengguna Google Chrome Terancam Dirampok Hacker, CCIC Polri Ungkap Cara Antisipasi

- 18 Oktober 2021, 12:08 WIB
2 Miliar Pengguna Google Chrome Terancam Dirampok Hacker, CCIC Polri Ungkap Cara Antisipasi
2 Miliar Pengguna Google Chrome Terancam Dirampok Hacker, CCIC Polri Ungkap Cara Antisipasi /Unsplash/firmbee

 

ZONA SURABAYA RAYA- Cyber Crime Investigation Center (CCIC) Polri mengingatkan para pengguna Google Chrome. Pasalnya, 2 miliar data pengguna Google Chrome terancam dirampok hacker.

"Sobat Siber, waspada dengan ancaman 'Zero-day attack' yang dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab. Tetap waspada dan berhati-hati," sebut CCIC Polri melalui akun resmi Instagram @ccicpolri dikutip ZonaSurabayaRaya.Pikiran-Rakyat.Com, Senin 18 Oktober 2021.

Dalam unggahan dalam bentuk grafis, CCIC mengungkap acaman bagi pengguna Chrome. Menurutnya, Chrome memiliki kerentanan yang mengancam lebih dari 2 miliar penggunanya,

Informasi tersebut, lanjut CCIC Polri, berasal dari Google yang mengunggah celah keamanan itu pada blog resminya.

Baca Juga: Cetak 4 Gol dan 1 Assist, Jose Wilkson Masih Dipaido, Fans Persebaya Bandingkan dengan DDS, Apa Solusinya?

CCIC Polri mengingatkan para pengguna Google Chrome yang berpotensi terjadi perampokan data oleh hacker
CCIC Polri mengingatkan para pengguna Google Chrome yang berpotensi terjadi perampokan data oleh hacker Instagram @ccicpolri

"Chrome saat ini telah digunakan 2,65 miliar user yang menjadikannya target potensial untuk dimanfaatkan oleh peretas (hancker)," terang CCIC Polri.

CCIC Polri juga mengungkap mengenai eksplitasi 'Zero Day'. Dijelaskannya, pihak perusahaan mengungkapkan adanya eksploitasi zero day ke-11 Chrome tahun ini.

Kerentanan dengan kode CVE-2021-37973 mempengaruhi Linux, MacOS dan Windows.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Pfizer di Transmart MX Malang, 25 Oktober-5 Desember 2021, Dosis 1 dan 2, Bebas Domisili!

"Klasifikasi zero day artinya peretas telah bisa mengeksplitasi celah ini sebelum Google merilis perbaikannya yang menjadikan kerentanan jauh lebih berhadaya dari kerentanan lainnya,"papar CCIC Polri.

Selain itu, diungkap mengenai Zero-day terbaru yang merupakan kerentanan Use-After-Free (UAF) lainnya. Forbes mencatat ini dimanfaatkan oleh para peretas (hacker) dalam beberapa bulan terakhir.

Misalnya pada September saja, 10 kerentanan berperingkat tinggi UAF Chrome.

"Sebagai informasi kerentanan UAF merupakan eksploitas memori, di mana program gagal untuk menghapus penunjuk memori setelah dibebaskan.

Baca Juga: BARU! Vaksin Corner Royal Plaza Setiap Hari Senin-Sabtu, Dosis 1 dan Dosis 2, Syarat Daftar Bawa KTP

Cara Antisipasi

Sebelum peretasan terjadi, cek apakah Chrome kamu terlindungi dengan masuk ke Setting>Help>About Google.

Jika yang tertera adalah Chrome versi 94.0.4606.61 atau lebih tinggi, artinya kamu aman.

"Nmun jika update belum tersedia, agar dicek secara periodik. Ingat Chrome harus direstart untuk menerapkn update yang telah diinstall," papar CCIC Polri.

"Jika Sobat Siber mengalami kejadian ilegal akses dan pencurian data, segera kirim laporan ke website patrolisiber.id, atau bisa kirimkan juga melalui e-mail ke alamat [email protected],"lanjut CCIC Polri.

Baca Juga: VAKSIN BERHADIAH EMAS di Grand City Surabaya 12-25 Oktober 2021, Kuota 30.000, Bebas Domisili, Ini Cara Daftar

Sebagai informasi, CCIC Polri menerima ribuan kasus tindak pidana siber dalam setiap bulannya. Yakni sekitar 1.500 kasus setiap bulannya.

Ribuan kasus tersebut didominasi oleh kasus dugaan tindak pidana penipuan pinjaman online (pinjol).

Selain penipuan pinjol, kasus yang masuk ke CCIC Polri terkait dengan hoaks dan ujaran kebencian (sekitar 25%).

Sedangkan 5% kasus lain terkait tindak pidana siber lainnya. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Instagram @ccicpolri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah