“Kalo sekarang kan, dunianya makin materialistik, jadi kita selalu pamrih. Dulu kalo bisa dibilang kita gak tau mau juara atau gak. Jadi walaupun gak juara memang senang olahraga. Jadi waktu juara, kebanggaan bisa ikut dalam kegiatan tersebut jauh lebih berharga dari uang yang diterima,” jelas binaragawan.
Ia mengakui pernah diberi hadiah asuransi sebesar 25 juta rupiah, namun harus menunggu 5 tahun agar bisa menjadi uang tunai.
Baca Juga: Indonesia Langganan Gempa, Ini Cara Selamatkan Diri
Dahulu, Ade Rai sendiri mengakui bahwa menjadi binaragawan tidak menjanjikan karir yang cemerlang.
Namun, setelah membuktikan kepada orang tuanya bahwa ia punya prestasi, rasa bangga menyelimuti hatinya.
“Awalnya sih kayak ngapain ngangkat-ngakat, tapi setelah saya buktikan dengan punya prestasi justru malah membanggakan orang tua,” ujar Ade Rai.
Bahkan, ia mengakui jika orang tuanya mendukung karir menjadi binaragawan ini sejak awal. Kebutuhan nutrisi dan makanannya ini dipenuhi oleh ibunya.
Baca Juga: Terlalu Kreatif, Siswa Ini Lukis Jahitan Pada Lembar Ujian yang Robek
“Orang tua saya dari awal saya berkarir sampai selanjutnya terus mendukung. Apalagi ibu saya malah masakin saya kan,” ujarnya.
Ia sangat bersyukur dengan dukungan dari ibunya yang selalu membuatkan masakan untuknya setiap hari. “Jadi kalo gak karena ibu saya, istilahnya kayak masak makanan sehat tiap hari kan capek, gitu,” ujar atlet ini.***