ZONA MISTERI : Memanggil Jin, Suara Berisik Itu Ternyata Pasukannya

- 25 November 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi jin atau setan
Ilustrasi jin atau setan /Pixabay/Infinite-Creations/

ZONA SURABAYA RAYA - Ceritanya, saat itu, awal-awal aku patungan dengan beberapa teman untuk mendirikan sebuah CV yang bergerak di penyediaan computer untuk instansi pemerintah daerah setempat.

Kami hanya sekelompok anak muda yang ingin mandiri dan membiayai kuliah dengan uang sendiri saat itu. Bertempat di rumah ku yang sempat kosong beberapa bulan karena tidak lagi dikontrakkan, kami mendirikan sebuah kantor kecil yang cukup nyaman.

Orangtuaku tinggal disebelah kantor tersebut, berbeda halaman dan pagar.

Yang ku tahu, 3 dari 5 orang team kami itu adalah lulusan pondokan yang cukup terkenal di daerah Lawang dan Madura.

Kebisaan mereka bertiga dalam hal gaib kadang bikin aku kesal. Hari itu kamis malam jum’at. Kami sedang benar-benar penat karena baru menyelesaikan pesanan untuk dinas pemerintah kabupaten Pasuruan. Sambil istirahat, sebut saja Yusri, tiba-tiba nyelutuk.

Baca Juga: ZONA MISTERI : Jawab Salamku

“Eh, mau nggak bikin sesuatu yang seru?”

“Apa tuh?” Tanya Agus.

Agus ini adalah salah satu team kami yang bukan lulusan pondokan, dia sangat awam dengan hal-hal gaib dan semacamnya.

“Kamu udah pernah ketemu jin belom?” Yus balik tanya.

“Belom, emang bisa?”

“Bisa, mau?”

“Mau aja sih, eh, bentar-bentar, gimana caranya?”

“Ya dipanggil,” ujar Yus enteng

“Kalau dia marah gimana?” Agus

“Kita kan makhluk yang lebih mulia dari dia, ya kalo marah kita lawanlah,”

Dalam hati aku bilang, duh sombong amat sih.

Feri yang masih saudara Yus ikut komen,

“Nanti bisa kita pagerin dulu mas Agus, jadi mas Agus nggak usah takut kalo dia marah,”

“Dipagerin itu buat apa?”

“Ya buat proteksi lah, biar dia gak bisa ngerasuk ke sampean,”

“Waduh, menakutkan gitu Fer,” seru Agus, tapi wajahnya keliatan kalau penasaran banget.

Baca Juga: ZONA MISTERI : Pasangan

Mereka tertawa, aku yang mendengarnya, jadi pengen ikutan,

“Aku mau dong,” celetukku

“Serius?” Tanya Agus

Melihatku yang antusias, Agus jadi rada malu, maksud hati sebenarnya dia ogah diajak mainan hal-hal seperti itu, tapi tengsin lah, masa kalah sama cewe?

“Ayo wes! Kapan lagi aku bisa ketemu jin,” ujarnya.

“Aku juga mau!” seruku.

Yus mendekat ke arahku, kemudian dia bilang “Bener ya? Jangan takut nanti kalau mereka menampakkan diri,”

“Kok mereka?”

“Iya, kita mau manggil yang banyak sekalian,”

Aku mikir, waduh, berani nggak ya aku?

“Gimana sih muka jin itu?” tanyaku lagi.

“Macem-macemlah, ada yang rusak, ada yang jelek, adalagi yang nggak ada mukanya,”

“Asem lu! Nggaklah! Nggak jadi!,” aku menyingkir segera dari mereka, habis denger kalau ada yang nggak ada wajahnya, aku jadi jiper juga.

“Ika! Kita manggilnya dirumah mama kamu ya!” teriak Yus. Aku mengiyakan sambil bergegas pulang, aku ambil dulu barang-barang yang sekiranya aku butuhin, biar nggak perlu datang pas mereka lagi main manggil jin. Ada-ada aja sih mereka, rutukku.

Orangtuaku memang tengah pergi dan baru besok kembali. Aku menginap dikantor.

Keesokan harinya, Agus cerita dengan antusias,

“Ya Allah, aku denger, dari arah ventilasi itu ada suara, gareng teko, gareng teko! Jiangkrik, tak pikir suoro e Yus e, tapi kok kayak suara orang banyak, ternyata itu pasukannya,” celotehnya dengan bahasa jawa yang kental.

Yus, Feri dan Ega senyam senyum aja mendengarnya.

“Emang kamu dipagerin gimana mas Agus?” tanyaku penasaran.

“Dilingkari gitu Ka, tapi aku liat Feri kecekik, terus dibubarin sama Yus,”

“Terus ilang gitu?”

“Iya?”

“Hmm, biasanya kalau ada gareng, bagong, petruk, semar juga ada loh (punokawan),” ucapku asal.

“Loh ada loh! Tapi wes gak kuat anak-anak, ya aku buyarin aja,” ucap Yus.*** (Bersambung)

Editor: Ali Mahfud

Sumber: IG @catatan_pipitika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah