ZONA MISTERI : Pasangan (Part 2 End)

1 Oktober 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi pasangan /Pixabay.com/ 3907349

ZONA SURABAYA RAYA - Suamiku terdiam beberapa saat, setelah menyebarkan garam kasar. Aku hanya memperhatikan apa yang dia lakukan. Ini pertama kalinya kulihat suamiku seperti ini. Tak tahu apa yang akan dilakukannya, aku terdiam mengamati.

"Istighfar ya ma,"

"Ok," jawabku santai.

Dia merunduk, berjongkok dan memegang kakiku.

"Injak garamnya ma,"

"Ahaha, papa apa-apaan sih, kayak dukun aja," candaku.

"nurut ma, tolong," pintanya lirih.

Aku terdiam, okey, nampaknya ini mulai serius. Aku menurut dan menginjak garam kasar tersebut dengan kaki telanjang.

Tiba-tiba ....

'Bzzzttt!'

"Aww!" jeritku.

Baca Juga: ZONA MISTERI : Pasangan

Saat menginjak garam itu, kakkui terasa seolah tersengat aliran listrik.

"Papa, aku diapain kok nyetrum garamnya?" tanyaku heran.

Aku sangat yakin itu hanya garam biasa. Mataku meneliti lagi ke lantai. Memang benar-benar hanya garam biasa. Tidak ada kabel atau lantai yang basah yang bisa jadi penghantar listrik.

Suamiku diam tak menjawab. Matanya terpejam beberapa saat seperti tengah berkonsentrasi.

"Tetap istighfar ya ma, kayaknya mama lagi datang bulan ya?"

Aku mengangguk.

Darimana dia tahu? aku tidak memberitahunya tentang itu. Dan baru tadi pagi aku datang bulan.

Baca Juga: ZONA MISTERI : Tak Bisa Ku Lihat Wujudnya... Dia Menyukaiku!

Dia berpindah ke belakang punggungku. Masih heran dengan apa yang dilakukannya, aku memilih diam.

Anehnya, meski suamiku di belakangku, seolah aku bisa melihat apa yang tengah dilakukannya.

Jari telunjuknya diarahkan di bagian tengah punggungku. Ada yang terasa hangat menelusup. Namun entah kenapa tiba-tiba terasa sakit seolah diremas dengan kuat.

Keringat dingin deras mengalir. Menahan rasa sakit yang datang menyerang, nafasku tersengal dan seketika itu juga rasa mual tak tertahankan.

"Muntahkan ma!" ucap suamiku, suaranya juga seolah tengah menahan sesuatu.

Baca Juga: ZONA MISTERI : Sosok Bayangan yang Ku Kenal

Berkali-kali aku muntah, tapi tidak keluar apapun yang bisa kulihat.

Hampir 5 menit rasa mual itu tidak tertahan, kemudian, berangsur-angsur mereda.

Bersamaan dengan itu aku melihatnya! Muncul tiba-tiba, berlari dari arah belakangku, seolah keluar dari tubuhku.

Lelaki dalam mimpi itu nyata, ia berlari menuju tangga, kemudian melesat cepat lewat pintu belakang.

Aku terdiam, tak berani mengatakannya pada suamiku.

Kemudian, tubuh yang tadinya terasa begitu berat dan rasa lelah yang tak kunjung hilang itu, berangsur-angsur mulai terasa segar.

Baca Juga: ZONA MISTERI : Saat Leher Ayam Jantan Itu Dipotong, Seketika Kepala Sang Suami Terpisah Dari Tubuhnya

Rasanya belum pernah aku merasakan badanku sesegar itu. Mataku juga tidak lagi terasa berat, terang, jernih dan rasanya semua begitu cerah.

Suamiku teterlihat kelelahan, keringat membasahi baju dan wajahnya. Kemudian berjalan ke depanku, memeluk dan berkata,

"Ma, maafkan, mungkin selama ini papa kurang bisa bahagiakan mama, tapi papa sayang mama, jangan ijinkan apapun datang lagi, aku pasanganmu, bukan apapun atau siapapun."

Aku terdiam, sekilas tadi, lelaki itu terlihat sedih namun, aku lebih memilih suamiku. Maafkan aku.
Angin dingin berhembus menerpa tengkukku, lalu terdengar bisikan,
'Aku akan datang lagi.'***

Editor: Julian Romadhon

Sumber: IG @catatan_pipitika

Tags

Terkini

Terpopuler