Network
ZONA SURABAYA RAYA - PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power telah berhasil menyambungkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tahap 1 Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke jaringan transmisi dengan kapasitas 10 Megawatt (MW) dari total 50 MW. Hal ini menjadi langkah penting dalam mendukung visi IKN sebagai kawasan yang ramah lingkungan.
Dengan beroperasinya PLTS ini, kawasan IKN akan dialiri listrik yang berasal dari sumber energi bersih, memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitar dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan komitmen PLN untuk mendukung upaya pemerintah dalam membangun IKN yang pintar, indah, dan ramah lingkungan. Selain memanfaatkan tenaga surya, PLN juga akan menggunakan potensi hidro seperti sungai dan danau yang ada di sekitar IKN.
Baca Juga: Prediksi dan Link Live Streaming Man City vs Man Utd, Siaran Langsung Liga Inggris, 3 Maret 2024
“Kami berupaya keras mendukung infrastruktur kelistrikan hijau di IKN. Ini akan menjadi Ibu Kota yang menggunakan teknologi terkini dan energi bersih, didukung oleh teknologi pintar berbasis Artificial Intelligence (AI),” tambah Darmawan.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menegaskan bahwa PLTS IKN diharapkan dapat beroperasi tepat waktu untuk mendukung kebutuhan listrik IKN, termasuk dalam upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79.
“Sinkronisasi tahap pertama dengan kapasitas 10 MW telah berhasil dilakukan sesuai jadwal. Kami akan melanjutkan dengan tahap berikutnya dan melakukan uji coba hingga PLTS ini dapat beroperasi secara komersial untuk memenuhi kebutuhan listrik IKN,” ungkap Ruly.
Baca Juga: KPPU Awasi Perkembangan Penyaluran Pinjaman Pendidikan Mahasiswa
PLTS IKN 50 MW menjadi langkah awal dalam pembangunan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) di kawasan IKN. Proyek ini telah memberikan dampak positif dengan menyerap tenaga kerja lokal dan memberikan kontribusi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca.***
