Mengubah Ancaman Limbah Menjadi Sesuatu yang Penuh Berkah

- 15 Februari 2023, 16:03 WIB
Hasil olahan dari limbah perca
Hasil olahan dari limbah perca /UC/

ZONA SURABAYA RAYA - Sudah menjadi bahasan umum bahwa keberadaan limbah merupakan suatu ancaman dalam kehidupan hingga menjadi masalah mendunia yang perlu ditangani secara cepat dan tepat.

 

Karena kegiatan dalam kehidupan masyarakat, keberadaan limbah semakin lama semakin menumpuk.

Dari berbagai jenis limbah itu, terdapat beberapa limbah yang perlu penangan khusus karena tak bisa begitu saja diolah secara alami oleh lingkungan.

Salah satu contohnya yakni limbah kain perca.

Baca Juga: Pohon Natal 1000 Buku Entrepreneur Setinggi 5 Meter Tampil di Universitas Ciputra Surabaya

Limbah kain perca bisa berasal dari industri garment maupun konveksi dan jika tak ditangani secara tepat maka limbah ini bisa menimbulkan masalah bagi lingkungan.

Maka dari itu Prof. Dr. Christina Whidya Utami, Wakil Rektor 1 Universitas Ciputra menyatakan bahwa kita bisa ambil peranan dalam ikut menangani limbah dengan mengubah limbah menjadi barang ekonomis.

Hal itu merupakan langkah sederhana namun dampaknya luar biasa.

Dikatakan bahwa limbah perca yang banyak ditemui di desa Muguguanti Gresik bisa diubah menjadi barang ekonomi yang juga bisa menambah perekonomian keluarga.

Baca Juga: Gagasan Universitas Ciputra Siapkan UMKM Go Internasional dengan MODIS

Prof Utami yang juga merupakan penggagas kegiatan Pengolahan dan Inovasi Pemasaran Kain Perca bagi Ibu-ibu Desa Munggugianti, Kecamatan Benjeng- Gresik juga mengatakan kegiatan pengolahan kain perca di desa Munggugianti sudah ada, namun inovasi produk dan inovasi pembembangan bisnis dalam bisnis pengrajin kain perca belum terlihat.

“Tugas kita untuk ikut ambil bagian dalam pengembangannya,” ucapnya.

Pelatihan pemanfaatan limbah perca
Pelatihan pemanfaatan limbah perca

Lebih lanjut Prof Utami bersama tim yang terdiri dari Yoseva Maria Pujirahayu Sumaji, S.E., MM., MBA., CWM, anggota Peneliti Soelistyowati, S.Pd., M.Pd. sebelumnya telah melakukan beberapa pengamatan dan survey untuk menentukan pelatihan yang cocok bagi pengembangan bisnis kain perca di desa Munggugianti ini.

Yosefa menjelaskan bahwa Ibu-ibu pengerajin diberikan beberapa kali pelatihan pengolahan kain perca menjadi sarung bantal dan selimut dalam beberapa kali pertemuan.

“Pelatihan langsung dibawalah oleh dosen Fashion Produk Design Universitas Ciputra Surabaya. Ibu-ibu diajarkan bagaimana memilih perca dari jenis kain, dari motif sehingga saat digabungkan akan menampilkan produk yang apik. Paduan warna pun menjadi perhatian,” terang Yosefa.

Dia juga menambahkan Ibu-ibu akan diajarkan membuat bentuk sarung bantal dan selimut yang bagus.

Meskipun berbahan kain perca, tapi nilai estetiknya tinggi sehingga punya nilai ekonomis.

Pada hari ini, Rabu 15 Februari 2023 ibu-ibu peserta di Desa Mugugianti diberikan pelatihan lanjutan mengenai cara memasarkan produk yang sudah dibuat.

Pelatihan berlokasi di desa Munggugianti Gresik, dihadiri oleh sekitar 15 orang dan dimulai dari jam 08.00 - 13.00 WIB.

“Hari ini kita hadirkan para fasilitator yang sebelumnya sudah memberikan materi dalam membuatan produk untuk mereview hasil produk buatan Ibu-ibu peserta pelatihan. Setelah itu dilanjutkan dengan pelatihan cara memasarkan produk-produk tersebut,” kata Yosefa.

Lebih lanjut Prof Utami menyampaikan bahwa untuk memasarkan produk-produk ini adalah tantangan, sehingga tidak bisa mengandalkan pembeli datang. Dirinya mengatakan bahwa harus jemput bola dalam memasarkan, dengan secara aktif menjual produk melalui e-commerce.

Peningkatan kemampuan dalam berinovasi dan pengolahan bisnis kain perca masyarakat Desa Munggugianti diharapkan dapat meningkatkan perekonomian keluarga di desa itu.

Dengan demikian limbah yang menggangu justu bisa menjadi bekah jika cakap dalam menggolahnya.***

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x