Mall di Surabaya Sudah Pulih 100 Persen, Bos Tunjungan Plaza Ungkap Perubahan Lifestyle Konsumen

- 13 Juli 2022, 16:22 WIB
Mall di Surabaya Sudah Pulih 100 Persen, Bos Tunjungan Plaza Ungkap Perubahan Lifestyle Konsumen
Mall di Surabaya Sudah Pulih 100 Persen, Bos Tunjungan Plaza Ungkap Perubahan Lifestyle Konsumen /Instagram @pakuwonmallsby

ZONA SURABAYA RAYA- Pusat perbelanjaan atau mall kota Surabaya, Jawa Timur, sudah pulih setelah dihantam badai Covid-19 selama dua tahun.

Bahkan recovery mall di Surabaya disebut sudah mencapai 100 persen.

Kini tidak ada lagi mall di kota pahlawan yang sepi bagai kuburan, seperti di awal pandemi.

Yang terlihat justru gebyar aktivitas perdagangan di sana. Seperti terlihat di mall Tunjungan Plaza milik PT Pakuwon Jati Tbk.

Baca Juga: Harga Properti Berpotensi Naik, Bos Pakuwon: Konsumen Beli Rumah Rp2,5 Miliar Masih Mampu

"Kalau kita melihat, dari April 2022, yang namanya bisnis, khusunya ritel, mall-mall, recoverynya sudah 100 persen," kata Direktur Marketing Pakuwon Sutandi Purnomosidi kepada Zona Surabaya Raya (Pikiran Rakyat Media Network), Rabu 13 Juli 2022.

Dijelaskan, pada April itu, penjualan tenant di Tunjungan Plaza sudah mencapai 30-40 persen di atas penjualan 2019.

"Berarti sebelum pandemi ini, kita sudah lebih tinggi," cetus
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur ini.

Baca Juga: Masa Pandemi, Penjualan Properti Pakuwon Jati di Surabaya Malah Melejit, Ini Buktinya

"Itu April ke Mei tepatnya lebaran menjadi kick offnya ritel untuk kembali pada tracknya," lanjut Sutandi.

Dengan melihat fakta itu, Sutandi melihat bahwa saat ini perekonomian sudah kembali normal.

"Kalau kita lihat sekarang, bisnis sudah back to normal," terang dia.

Ditanya soal perubahan perilaku konsumen setelah dua tahun didera pandemi, Sutandi membenarkan hal itu.

"Ada, selama pandemi terjadi satu lifestyle yang baru," kata Sutandi.

Baca Juga: UPDATE! Satgas Covid-19 Terbitkan Aturan Baru Perjalanan Dalam Negeri, Ini Persyaratannya

Ia mencontohkan saat ini orang merasa lebih homy di rumah, karena dampak dari work form home (WFH).

"Orang yang semula suka di luar, sekarang lebih suka di dalam," ujarnya.

"Sehingga barang-barang yang laku sekarang, seperti fashion adalah fashion yang casual. (Seperti, red) kaus, baju tidur, baju rumah, itu yang laku," papar Sutandi.

Selain itu, masih menurut Sutandi, konsumen sekarang suka beralih untuk hidup di rumah, sehingga kebutuhan-kebutuhan seperti Informa dan Ace hadware ini juga meningkat.

"Karena orang ingin apa-apa dikerjain sendiri. Tinggal di rumah, ditukangin sendiri. Ini adalah kebiasaan baru," ungkap dia.

Baca Juga: Alchemy of Souls Part 2, Go Yoon Jung Gantikan Jung So Min jadi Pemeran Utama? Ini Petunjuk tvN

Begitu juga dengan kebiasaan makan. Sekarang ini makan di rumah pun menjadi satu tren baru.

"Kalau sebelumnya makan selalu di luar, restoran, sekarang banyak yang makan di rumah," jelasnya.

Ia berharap ada perubahan pola hidup dari kebiasaan tersebut. Kalau tidak, menurut Sutandi, akan menjadikan orang menjadi malas.

"Kita berharap dengan semua telah kembali normal, tren yang sudah sempat terbentuk ini bisa ada yang berubah kembali," harap Sutandi.

Baca Juga: Link Tes Usia Mental arealme com, Ini Fakta Menarik tentang Kuis yang Ungkap Usia Sebenarnya!

Selain itu, Sutandi juga mengungkap faktor baru yang membuat mall di Surabaya lebih hidup. Yakni, dibangunnya infrastruktur Tol Trans Jawa.

"Salah satu yang membuat lebih bagus adalah infrastruktur tol. Sehingga kalau kita lihat, weekend sekarang banyak sekali mobil AB, H, AD, di Suabaya. Di TP (Tunjungan Plaza) ini khususnya," pungkas Sutandi. ***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah