Sharedlisting, Tyas Sudaryomo, Kolaborasi dan Rujukan Gambaran Besar Jual Beli Properti

- 8 November 2021, 17:11 WIB
Ilustrasi properti / pixabay / Geralt
Ilustrasi properti / pixabay / Geralt /

“Apa yang kami cari adalah pasar yang besar, pasar dengan volume penjualan properti yang signifikan dan tingkat adopsi teknologi baru yang tinggi, dan yang terpenting, terdapat praktik rujukan yang sudah ada,” kata Co-Founder SharedListing Howard Barkhan.

“Setelah kami terhubung dengan Iwan Sunito dan dia menyarankan Indonesia, dan semua akhirnya saling terhubung" lanjutnya.

“Ketika kami memulai uji tuntas pasar kami, menjadi jelas bahwa Indonesia sangat bergantung pada rujukan. Perkiraan kami adalah bahwa setidaknya 60% dari penjualan properti melibatkan tingkat biaya rujukan yang dibayarkan di antara agen. Kami pikir dengan diluncurkannya SharedListing ke pasar, persentase itu akan meningkat" katanya.

“Yang juga kami pelajari dari penelitian kami adalah agen-agen Indonesia berusaha mencari solusi teknologi untuk berkolaborasi. Saat ini yang terjadi adalah kombinasi antara surel, SMS, Obrolan WhatsApp, dan kemungkinan CRM agensi yang semuanya memiliki keterbatasan" ujarnya.

“SharedListing telah dibuat secara khusus untuk tujuan kolaborasi dan rujukan agen – keberadaannya adalah sebagai aplikasi (untuk agen di lapangan) dan melalui portal berbasis web (ditargetkan untuk digunakan oleh administrator yang bekerja dari kantor pusat)" tambahnya.

"Dari perspektif agen, daftar dapat dibuat dan dibagikan di platform dalam beberapa menit dari ponsel mereka termasuk dengan gambar yang diambil di kamera ponsel. Ini berarti Anda bisa mendapatkan daftar properti ke ribuan agen, mewakili lebih banyak lagi ribuan pembeli, dalam beberapa menit setelah mendapatkan daftar listing – dan ini semua gratis. Agen bahkan dapat membuat perjanjian rujukan melalui ponseld mereka" masih tambahnya.

Indonesia menandai dimulainya fase utama pertumbuhan SharedListing.

“Sebagai langkah selanjutnya, kami pikir masuk akal untuk mengembangkan jaringan SharedListing ke pasar tetangga Malaysia dan Singapura. Ini juga merupakan pasar besar dengan praktik rujukan yang kuat dan ada banyak investasi silang di antara ketiga pasar tersebut,” kata Howard.

Sebelum diluncurkan ke publik pada November 2021, SharedListing telah melakukan proses keterlibatan dengan banyak agen properti utama Indonesia termasuk RE/MAX Indonesia, Harcourts Indonesia, waralaba utama Ray White seperti Ray White Pakuwon Indah dan Ray White HR Muhammad dan ERA Crown.

“Kami sangat senang dengan umpan balik dan dukungan yang kami dapatkan,” kata Tyas. “Mengingat fleksibilitas yang ditawarkan oleh platform – misalnya, properti dapat dibagikan hanya dengan agen antar sesama agensi, waralaba, atau kantor tertentu – sejumlah grup besar melihat SharedListing berfungsi sebagai alat kolaborasi internal yang penting,” tutup Howard.***

Halaman:

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah