3. Mesin Dibekali Turbo
Alasan ketiga ini adalah hal yang paling tidak bisa dilanggar.
Saat ini setiap pabrikan sasis telah membekali mesinnya dengan turbo untuk memghasilkan tenaga yang besar. Namun masalahnya turbo yang ada pada mesin bus tersebut sangat sensitif jika terlalu sering dimatikan dan dinyalakan kembali dengan jangka waktu yang pendek.
Baca Juga: Sudiro Tungga Jaya Rilis 2 Armada Premium Legacy SR XHD Prime dengan Chasis VolvoB11R
Alasannya saat bus baru saja berhenti, mesin masih bekerja dengan putaran yang tinggi dan dapat merusak sistem lubrikasi apabila langsung mematikan mesin.
Selain itu, komponen turbo juga bekerja menggunakan pompa oli yang digerakkan oleh mesin. Jika mesin langsung berhenti saat putarannya masih tinggi maka otomatis oli yang melumasi turbo akan berhenti mendadak, dan akan merusak komponen turbonya.
Oleh karena itu mesin bus harus di cooling down atau pendinginan dahulu dengan cara idle setidaknya 10 menit baru boleh dimatikan.
Saat menyalakan kembali juga butuh waktu beberapa menit sampai mesin siap untuk berjalan kembali. Karena mesin diesel butuh panas yang tinggi agar dapat bekerja secara optimal.
4. Sistem Air Brake yang Membutuhkan Tekanan Udara
Baca Juga: PO Bagong Bakal Rilis Unit Terbaru Tourista S Double Glass dari Karoseri Laksana.