Upacara tersebut diperingati setiap tanggal 1 Suro. Tanggal 1 Suro digunakan sebagai tanda kembali ke awal atau kembali suci dan menghindari malapetaka serta agar selalu mendapat perlindungan dari Tuhan di tahun mendatang.
Pelaksanaan upacara 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo diawali dengan acara pembukaan di Kantor Desa Menang kemudian menuju petilasan dan diakhiri di Sendang Tirto Kamandanu yang dilakukan sebagai penutup acara.
Pelaksanaan upacara di petilasan dibagi menjadi dua lokasi. Lokasi pertama berada di Loka Moksa, Loka Busana dan Loka Mahkota.
Lokasi kedua berada di Sendang Tirto Kamandanu. Acara dilakukan pada pagi hari tanggal 1 Suro.
Setelah acara pembukaan, para rombongan peserta upacara menuju Loka Moksa untuk menghaturkan maksud dan tujuan dari kehadiran rombongan ke hadapan sang Prabu Sri Aji Joyoboyo.
Selanjutnya dilakukan tabur bunga di halaman Loka Moksa sebagai tanda penghormatan dan rasa syukur atas kehadiran para tamu agung dan para leluhur.
Setelah tabur bunga, acara ditutup dengan caos dhahar yang dilakukan di tiga lokasi Moksa yang dilakukan secara bersamaan.
Dengan adanya upacara tradisional ini, telah berdampak pada pendapatan dan pembangunan daerah Kabupaten Kediri.