Lali Djiwo Gunung Arjuno, Pondok Peristirahatan dengan Romantisme dan Mistismenya

29 Agustus 2023, 22:00 WIB
Lali Djiwo /Explore Pendaki

 

ZONA SURABAYA RAYA - Sebuah pondok peristirahatan dihamparan perbukitan cemara gunung, tebing Arjuno yang seolah memeluk alas dan lembahnya, dan taman bunga diberanda saksinya.

Hawa dingin disertai nyanyian sore menari bersama kabut tipis, angin malam bersiul terdengar diujung mata yang lelap.

Seperti itulah kiranya deskripsi pondok Lali Djiwo yang di miliki Duncan de Clonie Maclenna (1824-1907). Seorang pedagang asal Skotlandia yang menyukai kegiatan berburu.

Pondok yang terletak di lembahan antara Arjuno-Welirang ini menghipnotis siapa saja yang singgah.

Baca Juga: Arjuna Geopark Malang, Tempat Nongkrong Terbaru dengan View Hamparan Kebun Jeruk dan Gunung Arjuno

Bert Immerzeel, menulis dalam Java Post, seperti penduduk Batavia yang melarikan diri ke Buitenzorg untuk mendapat udara sejuk, masyarakat Surabaya pergi ke wilayah di kaki Gunung Arjuno-Welirang untuk mendapatkan udara pegunungan.

Duncan membeli tanah yang cukup luas di Prigen dan menanaminya, awalnya Ia hanya singgah di musim kemarau, lalu menjadi penghuni permanen setelah pensiun.

Kegemarannya dalam berburu membawa Ia menjelajah naik ke belantara lereng Arjuno.

Untuk lebih dekat ke tempat perburuannya dengan bermalam, Ia mendirikan sebuah pondok (berburu) di ketinggian sekitar 2.500 mdpl.

Baca Juga: Wisata Jawa Timur Kota Batu, Ada Predator Fun Park, Eco Green Park Hingga Rafting, Berani Mencoba?

Terinspirasi oleh keindahan alam, Ia menamai pondoknya dengan puitis, 'Vergeet uw Ziel', yang berarti ‘lupakan jiwamu’.

Magisnya tempat yang terisolir ini seakan menggambarkan ‘jiwa yang terlupakan’ dan mistisme spiritual melatarbelakangi penamaan tersebut.

Namun, Ia lebih memilh bahasa lokal, yaitu 'Lali Djiwo'.

Seperti dilansir dari Explorependaki, pada periode sekitar 1870-an, Prigen mulai ramai dihuni dan dikunjungi masyarakat Surabaya.

Baca Juga: Wisata Jawa Timur Taman Langit Gunung Banyak, Alun-Alun Hingga Memasuki Goa di Kota Batu, Ayo ke Sini!

Pada periode itu pula lambat laun pondok mulai dikenal setelah dilakukannya promosi oleh Duncan sendiri.

Pengunjung yang berwisata alam ataupun berburu bisa singgah atau menginap di pondokan yang telah difasilitiasi perabotan, kamar mandi dengan air panas, kandang kuda, kolam renang, dan sebagainya.

Pengunjung bisa mereservasi dengan menghubungi terlebih dahulu beberapa hari sebelum kedatangan.

Tahun 1903, Koninklijke Paketvaart Maatschappij (biro pelayaran) mengabarkan: dengan menunggang kuda perjalanan berjarak sekitar empat jam menuju pondok dari Prigen, untuk menuju kawah adalah tiga jam pendakian.

Baca Juga: Wisata Jawa Timur Kota Batu, Sensasi Menyusuri Air Terjun Coban Talun Hingga Berfoto di Taman Bunga

Banyak dari pengunjung memuji tempat ini, seiring berjalannya waktu, pondokan makin termashyur.***

Editor: Timothy Lie

Tags

Terkini

Terpopuler