“Jangan tunggu banjir datang, atau menunggu instruksi dari pemerintah. Mari kita mulai dari lingkungan kita sendiri,” ajaknya.
Ia menyerukan agar para lurah dan ketua RT/RW menginisiasi kegiatan ini secara berkala.
Dari sisi pemerintah, Thony menyatakan bahwa Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya telah melakukan langkah-langkah preventif, seperti menghubungkan saluran air dan rutin melakukan pengecekan serta normalisasi saluran.
Baca Juga: Wali Kota Surabaya Libatkan Warga Tangani Banjir, Mulai dari Diskusi hingga Aksi
“Kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah adalah kunci untuk menciptakan keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan pembangunan infrastruktur,” tutup Thony.
Dengan upaya bersama, Thony berharap Surabaya dapat menjadi contoh kota yang tidak hanya maju secara infrastruktur, tetapi juga ramah lingkungan.
“Ketika kita peduli terhadap lingkungan, alam pun akan memberikan sikap yang sama kepada kita,” pungkasnya dengan optimisme. ***