Network
ZONA SURABAYA RAYA - Pengamat musik dan musisi senior Surabaya, Musafir Isfanhari, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kurangnya langkah konkret untuk memeriahkan Hari Musik Nasional. Dalam wawancara pada Sabtu, 9 Maret 2024, Isfanhari menyoroti perbandingan dengan perayaan serupa di Prancis yang begitu semarak.
"Saat Hari Musik Nasional di Prancis, suasana begitu semarak. Warga ikut memeriahkan dengan main musik di jalan tempat mereka tinggal. Ada suasana yang khas di Prancis saat hari musik," ujarnya.
Isfanhari juga menyoroti perhatian pemerintah yang lebih besar terhadap olahraga dibandingkan dengan musik. Dia mencatat bahwa Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sangat fokus pada kemajuan olahraga Indonesia, sementara tidak ada lembaga serupa untuk seni, khususnya musik.
Baca Juga: Antusiasme Tinggi, Puluhan Ribu Tiket Lebaran Kereta Api si Madiun Terjual
"Di seni, khususnya musik, tidak ada lembaga semacam KONI. Berapa kali, PSSI mengirim satu tim sepak bola ke Eropa dan negara berprestasi di Amerika Latin. Belajar di sana selama setahun. Berapa biaya mengirim tim ke sana untuk minimal 22 orang pemain selama setahun?" tanya Isfanhari.
Kritik Isfanhari ini menyoroti perlunya perhatian yang lebih besar dari pemerintah terhadap industri musik dan seni secara keseluruhan, serta implementasi langkah-langkah konkret untuk memperingati dan memajukan Hari Musik Nasional.***
