Hubungan tersebut dilakukan melalui strategi Business to Business (B2B) dengan melibatkan produsen dan pelanggan.
Hubungan antar kabupaten meliputi Nganjuk, Mojokerto, Blitar. Produknya antara lain bawang merah, lada dan beras.
“Ini dilakukan untuk memotong rantai distribusi yang panjang sehingga harga pasar bisa lebih rendah dari HET (harga eceran tertinggi),” ujar Cak Ji.
Menurut Cak Ji, berkat kerja sama banyak pemangku kepentingan lainnya, industri pangan mampu menjaga stabilitas harga pangan.
Baca Juga: Kowarteg Bagikan Sembako dan Makanan Siap Saji untuk Masyarakat Prasejahtera Sidoarjo
Sehingga masyarakat bisa menikmati pangan murah saat memasuki Lebaran yang biasanya meningkat. ***