WASPADA! Kematian Akibat Covid-19 di Surabaya Meningkat, Anak Buah Eri Cahyadi: Masih PPKM Level 3

- 23 Februari 2022, 09:34 WIB
WASPADA! Kematian Akibat Covid-19 di Surabaya Meningkat, Anak Buah Eri Cahyadi: Masih PPKM Level 3
WASPADA! Kematian Akibat Covid-19 di Surabaya Meningkat, Anak Buah Eri Cahyadi: Masih PPKM Level 3 /Humas Pemkot Surabaya

Namun, sebagian besar kasus meninggal itu dirawat di rumah sakit dengan kategori Lansia, belum vaksin disertai dengan komorbid/penyakit penyerta.

"Untuk persentase BOR Rumah sakit yang terpakai per tanggal 20 Februari 2022, yaitu 42,34 persen. Persentase BOR menunjukkan persentase keterpakaian tempat tidur ruang COVID-19 yang ada di rumah sakit," imbuhnya.

Meski demikian, Nanik menyatakan, tidak semua pasien terkonfirmasi dirawat di rumah sakit. Pasien yang dirawat di rumah sakit adalah mereka dengan gejala sedang hingga berat.

Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Basah Kuyup Keliling Surabaya: Saya Tidak Mau Terjadi Banjir Lagi

"Sedangkan pasien dengan tanpa gejala dan gejala ringan, diarahkan ke isolasi terpusat yang disediakan oleh pemerintah atau isoman dengan pemantauan intensif dari Puskesmas wilayah atau mengakses telemedicine," papar dia.

Karena itu, dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No 12/2022 tentang PPKM Darurat yang menjadi pedoman aktivitas masyarakat, Kota Surabaya masih berstatus Level 3.

Meskipun berdasarkan hasil asesmen Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per tanggal 20 Februari 2022, Surabaya di level 4.

Di samping itu, Nanik juga memastikan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus upaya menekan dan mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di Kota Pahlawan.

Mulai dari meningkatkan upaya 3T (Tracing, Testing, Treatment). Serta, melakukan tracing cepat kasus COVID-19 <48 Jam berkolaborasi bersama 3 pilar.

Baca Juga: Aplikasi Peken Surabaya, Jurus Wali Kota Eri Cahyadi Hadapi Serbuan Minimarket

"Selain itu, Pemkot Surabaya juga meningkatkan testing COVID-19 dengan kegiatan surveilans aktif, serta melakukan operasi yustisi penerapan protokol kesehatan," ujarnya.

Tak hanya itu, Nanik juga menyebut, bahwa pelaksanaan swab hunter dan vaksin hunter juga kembali dimasifkan di 31 kecamatan Surabaya.

Juga, menerapkan swab massal di tempat yang berisiko. Apabila ditemukan kasus positif, maka langsung dilakukan evakuasi cepat ke tempat isolasi terpusat.

Halaman:

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah