Sering Berperilaku Bak Spiderman, Ibu ini Lakban Putrinya Hingga Menempel Tembok

 

ZONA SURABAYA RAYA - Publik sosial media dibuat heboh dengan video yang memperilhatkan seorang anak perempuan yang di lakban pada sebuah tembok.

 

Anak perempuan tersebut tampak melayang setelah tubuhnya dilakban di dinding oleh orang tuanya.

 

Video tersebut menjadi viral setelah tersebar di sosial media TikTok yang diunggah oleh akun bernama hennie91.

 

Video anak perempuan yang dilakban di tembok tersebut  telah disaksikan dan mendapatkan 1.200 like dari netizen.

 

 

Dalam video tersebut, terlihat anak perempuan yang mengenakan dress menempel di tembok rumah. Tubuhnya juga dipenuhi dengan lakban yang direkatkan di dinding.

 

Sang ibu lantas menjelaskan alasan dirinya menempelkan putrinya ke tembok dengan lakban. Ternyata, hal itu disebabkan oleh kelakuan putrinya yang seperti Spiderman.

 

Selain itu, ibu ini mengungkap jika hal tersebut merupakan keinginan putrinya sendiri. Sang anak menginginkan ditempelkan di tembok agar semakin mirip dengan karakter favoritnya itu, Spiderman.

 

“Anak cewek tapi kelakuannya kek Spiderman, pengen nemplok di dinding. Tapi itu yang dia mau,” ujar sang ibu pada caption di TikTok.

 

Lebih lanjut, sang ibu juga memastikan keamanan putrinya yang dilakban di tembok. Ia menjelaskan anaknya itu tidak begitu saja melayang, melainkan berdiri di atas kursi yang memang tidak terekam.

 

Karena itu, tubuh putrinya tidak kesakitan menahan beban saat dilakban di tembok. Ibunya juga menyebut lakbat itu juga tidak ditempelkan dengan kencang.

 

“Tenang ya, itu dia berdiri di atas kursi terus ditempelin lakban doang,” jelas sang ibu.

 

 

Ekspresi bocah cewek itu sendiri ramai disoroti warganet. Terlihat, sang bocah menyandarkan pipinya ke tangan dengan polos dan menggemaskan.

 

Wajah bocah itu juga tampak merengut dan tidak tersenyum. Ia hanya melirik ke kanan dan ke kiri dengan polos, tetapi sama sekali tidak menangis.

 

Tak hanya mengomentari ekspresi bocah itu, warganet juga curhat mengenai pengalaman serupa dalam memiliki anak.***