Sempat Zona Hitam, Kini Kota Surabaya untuk Pertama Kali Masuk Zona Kuning, Begini Ceritanya

- 1 September 2021, 13:18 WIB
Sempat zona hitam, kini Kota Surabaya untuk pertama kali masuk zona kuning
Sempat zona hitam, kini Kota Surabaya untuk pertama kali masuk zona kuning /RS Lapangan Indrapura

ZONA SURABAYA RAYA- Setelah turun ke Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, Kota Surabaya, Jawa Timur, akhirnya berstatus zona kuning atau wilayah berisiko rendah penularan Covid-19.

Sebelumnya, Kota Surabaya masuk Zona Merah (berisiko tinggi) dan lambat laun menjadi Zona Oranye (berisiko sedang).

Dengan penurunan kasus Covid-19 di Surabaya, maka kota yang dipimpin Eri Cahyadi ini memasuki zona kuning. Ini terlihat jelas berdasarkan laman https://covid19.go.id/peta-risiko.

Surabaya berstatus Zona Kuning ini merupakan pertama kalinya sejak awal pandemi COVID-19 pada tahun 2020 lalu.

"Alhamdulillah, setelah menunggu sekian purnama, saat ini Surabaya masuk zona kuning," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti dikutip ZonaSurabayaRaya.Pikiran-Rakyat.Com dari Antara, Rabu 1 September 2021

Baca Juga: Jawa Timur Bebas Zona Merah, Surabaya Raya Masuk Zona Kuning, Ini Daftar Terbaru Pembagian Zona

Reni kemudian mereview perjalanan zona COVID-19 di Kota Surabaya sejak 2020. Pada awal pandemi 2020, Surabaya sempat masuk zona merah, pernah merah hati dan ada juga yang menyebut Surabaya masuk zona hitam.

"Pada Agustus 2020 Surabaya masuk zona oranye hingga saat lonjakan kasus COVID-19 terjadi pada Juli 2021, sehingga Surabaya kembali masuk zona merah," beber politisi PKS ini.

Pada awal Agustus 2021, Surabaya kembali masuk zona oranye dan memasuki September masuk zona kuning.

"Ini pertama kali dalam sejarah pandemi di Surabaya. Terima kasih warga Surabaya. Terus jaga prokes, pandemi belum berakhir semoga Surabaya segera masuk zona hijau, amin," cetus Reni.

Baca Juga: Vaksinasi Massal di Mall Ciputra World Surabaya, 1-4 September 2021, Kuota Terbatas, Link Daftar di Sini

Sementara itu, angka kematian akibat COVID-19 di Kota Surabaya sudah mulai terkendali. Terbukti, jumlah pemakaman yang dilakukan secara protokol kesehatan (prokes), baik di TPU Babat Jarawat, TPU Keputih dan Krematorium terus mengalami penurunan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengungkapkan angka kematian yang dimakamkan secara prokes terus menurun setiap hari ini.

Hal itu terlihat dalam seminggu terakhir ini, yakni 23–29 Agustus 2021.

Ia mencontohkan, pada 23 Agustus total jumlah pemakaman prokes sebanyak 13 jenazah. Kemudian pada 24-25 Agustus, angka pemakaman COVID-19 mengalami penurunan menjadi 10 jenazah.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Gratis di 3 Puskesmas Sidoarjo 2-3 September 2021, Dosis 1 dan 2, Kuota Terbatas, Daftar Online

"Lalu pada tanggal 26 turun menjadi 9 jenazah, keesokan harinya tanggal 27 menjadi 8 jenazah, lalu pada 28 Agustus menjadi 6 jenazah. Itu total kumulatif dari tiga tempat ya, yakni TPU Babat Jarawat, TPU Keputih dan Krematorium," papar Febria.

Menurut dia, pada 29 Agustus jumlah pemakaman yang dilakukan secara prokes nihil. Artinya, tidak ada satupun pemakaman prokes yang dilakukan di TPU Babat Jerawat, TPU Keputih maupun Krematorium.

"Hal ini menunjukkan bahwa adanya upaya Pemkot Surabaya dalam percepatan penanganan kasus COVID-19, sehingga case fatality rate akibat COVID-19 dapat ditekan serendah mungkin," pungkas dia.***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x