PPKM Diperpanjang, Gubernur Khofifah Sebut Tingkat Keterisian Bed di RS Jatim Menurun

- 11 Agustus 2021, 19:01 WIB
Foto: RS Kontainer di RSUD Dr. Soetomo Kota Surabaya
Foto: RS Kontainer di RSUD Dr. Soetomo Kota Surabaya /Zona Surabaya Raya/

ZONA SURABAYA RAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, bahwa pemberlakuan PPKM berlevel ini juga berdampak signifikan pada penurunan Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian bed di rumah sakit. 

Utamanya untuk BOR isolasi rumah sakit maupun rumah sakit darurat serta rumah karantina telah berada di bawah standar WHO yaitu di bawah 60%. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Prov. Jatim, bila dibandingkan dengan awal PPKM 3 Juli  hingga 9 Agustus 2021 kondisi BOR isolasi RS di Jatim turun dari 81% menjadi 59%. 

Kemudian, untuk BOR RS Darurat dari 69% menjadi 49% atau turun 20%, dan BOR rumah isolasi turun menjadi 38% dari yang sebelumnya 50%. Sedangkan untuk ICU penurunan BORnya dari sebelumnya 78% menjadi 73%.

Baca Juga: Vaksin Massal Bombardir di 67 Lokasi se Surabaya pada 12-14 Agustus 2021, Jangan Salah Daftar!

"Signifikansi PPKM ini juga terlihat dari tingkat penurunan BOR di RS, saat ini baik untuk isolasi, RS Darurat, maupun rumah karantina sudah turun di bawah standar WHO 60%," ungkap Khofifah, Rabu, 11 Agustus 2021.

Selain itu, Jatim juga berupaya melakukan pelaksanaan vaksinasi Covid-19m Hal ini terlihat, berdasarkan Dashboard Kemenkes/KCPEN, jumlah orang yang divaksin dosis pertama dan kedua di Jatim menempati posisi cukup tinggi   di Indonesia. 

Untuk vaksin dosis pertama, jumlah orang yang divaksin di Jatim mencapai 7.960.752 orang atau sekitar 25,01% dari target sasaran. Sedangkan jumlah orang yang telah divaksin untuk dosis kedua di Jatim sebanyak 3.619.554 orang, setara 11,37% dari target sasaran. 

Baca Juga: Gubernur Khofifah: PPKM Level 4 Jatim Turun, Jadi 18 Derah, Berikut Daftar Rinciannya

Halaman:

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x