Elsa pikir, mungkin mereka semua main atau belum pulang kerja.
Baca Juga: ZONA MISTERI: Rumah, Hidup Bersama Mereka yang Tak Kasat Mata
Elsa dikagetkan dengan gedoran di pintu.
Dilihatnya dari kaca jendela, seorang ibu yang dia ketahui tinggal tak jauh dari mess, terlihat menggedor pintu dengan panik.
Matanya berkaca-kaca, ia meminta tolong sambil menggendong balitanya.
Elsa membuka pintu penuh tanda tanya,
“Ada apa ya bu, ada yang bisa saya bantu,” tanya Elsa dengan santun.
“Tolong saya mbak! Antarkan saya ke rumah Mbah! Saya bingung, sudah beberapa hari ini rumah saya di datangi rentenir,” jawab si ibu dengan linangan airmata.
“Mana suami saya masih di Bekasi mbak, saya bingung, makanya ini mau minta tolong mbah saya di sana (si ibu mengatakan nama tempat didekat sebuah candi).”
“Baiklah kalau begitu, tunggu ya bu, saya ambil motor dulu.”
Elsa pikir, si ibu minta tolong diantarkan ke rumah mbahnya, untuk melarikan diri dari orang-orang itu.
Dia melihat si ibu dengan kasihan.
Tanpa pikir panjang, Elsa setuju untuk mengantarkan si ibu kesana.
Dia hanya berniat menolong dengan mengantarkan si ibu ke rumah mbahnya.