Bolak-Balik Daftar Bansos, Tukang Becak di Surabaya Tak Pernah Dapat Sejak Era SBY

- 6 Agustus 2021, 11:52 WIB
Foto: Maryono dan Sri Yuliwati saat di temui dikediamannya/Zona Surabaya Raya/Laut Biru
Foto: Maryono dan Sri Yuliwati saat di temui dikediamannya/Zona Surabaya Raya/Laut Biru /Laut biru/




ZONA SURABAYA RAYA - Disaat Pemerintah menggembar-gemborkan bantuan sosial (Bansos) bagi masyarakat Indonesia yang terdampak ekonomi, pasangan keluarga ini tak pernah dapat sejak era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Pasangan keluarga itu adalah, Maryono (59) dan Sri  Yuliwati (51) warga Pacar Kembang Surabaya.

Mereka mengeluh lantaran tidak pernah mendapat bantuan sama sekali dari pemerintah baik BST, BLT maupun PKH.

Maryono yang kesehariannya berprofesi sebagai Tukang becak pancal di daerah Pacar Kembang tersebut mengaku tidak pernah mendapat bantuan sama sekali.

Baca Juga: Vaksin Merdeka 7-8 Agustus 2021 di Stadion Gajayana dan Polinema Malang, Kuota 26 Ribu, Daftar Online

Bahkan sejak ada program BLT pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), keluarganya tak pernah mendapat uluran tangan oleh pemerintah.

"Jadi mulai Pak SBY mengeluarkan BLT, sejak saat itu belum pernah dapat sama sekali sampai sekarang," kata Maryono dengan raut wajah sedih, Jumat, 6 Agustus 2021.

Keluarga tersebut juga sudah lebih dari sepuluh kali mengajukan dan mendaftar kepada pihak terkait, namun sampai saat ini belum juga ada panggilan yang menunjukkan keluarga tersebut adalah penerima bantuan.

"Saya sudah bolak-balik ke Dinas Sosial, ke Ke Kelurahan, ke RW, tapi ya gitu. Ketika saya  lihat daftar tidak ada nama kami, ketika kami tanya pihak terkait, katanya kami belum terdaftar sebagai warga MBR," keluh Yuliwati seorang Ibu Rumah Tangga.

Baca Juga: Vaksin Merdeka 7-8 Agustus 2021 di Stadion Gajayana dan Polinema Malang, Kuota 26 Ribu, Daftar Online

Sri Yuliwati yang juga korban PHK ini merasa iri dengan tetangga yang hampir semuanya mendapatkan bantuan.

Bahkan, dia menilai banyak warga yang mampu (kaya) bisa mendapatkan bantuan. Sedangkan keluarganya yang hidup di rumah kontrakan dengan ukuran sekitar 5 X 6 meter tidak pernah mendapat bantuan sama sekali.

"Tetangga sekitar ini dapat semuanya mas, bahkan orang yang mampu dan yang sudah punya rumah sendiri juga dapat. Kami yang rumah kontrakan tidak pernah dapat bantuan. Ya hati ini rasanya nelangsa mas," keluhnya sembari mengelus dada.

Keluarga tersebut bingung harus mengadu kemana lagi agar bisa mendapatkan bantuan. Maryono yang kesehariannya sebagai tukang becak mengaku profesinya tidak bisa menghidupi keluarganya.

Baca Juga: Lelang Jersey Milik Legenda Persebaya Mat Halil Tembus Rp130 Juta, Uangnya untuk Ambulan dan Oksigen Gratis

"Ya apapun yang terjadi, setiap hari saya berangkat untuk mengais rezeki dengan mbecak mas, walaupun sepi, dan bahkan pernah 3 hari tidak dapat bantuan sama sekali, sekarang saingan banyak. Peminat becak juga sudah jarang mas," jelas Maryono.

Selanjutnya, engan mengendarai motor Supra Fit 125, kemudian keluarga tersebut mengadu ke kantor DPRD Surabaya dan ditemui Anas Karno selaku Wakil Ketua Komisi B, pada Selasa, 3 Agustus 2021 kemarin.

Keluarga tersebut berharap kepada Pemerintah Kota atau pihak terkait untuk membantu supaya bisa mendapatkan bantuan.

"Ya harapannya kami bisa dibantu supaya dapat bantuan dari pemerintah," harapnya.***

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x