Network
ZONA SURABAYA RAYA - Sebanyak 70 orang terdeteksi positif Covid-19 pada saat tes antigen massal dilakukan di pintu keluar Jembatan Suramadu arah Kota Surabaya, Minggu, 6 Juni 2021 sore.
Terkait hal ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi lantas menunjukkan betapa daruratnya sebaran Covid-19 yang bisa mengancam ibu kota Jawa Timur itu.
Wali Kota Eri mengungkapkan, ketika penyekatan dilakukan di Jembatan Suramadu, ditemukan satu pasien positif Covid-19 yang sedang diantar oleh empat orang menuju Rumah Sakit Husada Utama.
Baca Juga: Verrel Bramasta Mengaku Hamili Anak Sahabat Ibunya, Venna Melinda: Kamu Kenal kan Baru Tiga Minggu!
"Rupanya, empat orang yang mengantar itu juga positif. Ini kan bahaya, bisa menyebar ke mana-mana," tukas sang wali kota, Minggu, 6 Juni 2021.
Mantan kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) ini menambahkan, menurut hasil rapat stakeholder, digelarlah penyekatan sekaligus tes antigen di Suramadu.
Mulanya, tes antigen itu dilakukan secara acak dan cuma diperuntukkan bagi warga yang beralamat di tiga kecamatan di Madura yang sekarang ini di-lockdown.
Tiga kecamatan itu antara lain Kecamatan Bangkalan, Kecamatan Klampis dan Kecamatan Arosbaya.
Baca Juga: Mengalah demi Amanda Manopo, Arya Saloka: Kami Berdua jarang Ngobrol, Dia gak Bisa Buka Obrolan
Tetapi, sambung Wali Kota Eri, rupanya terdeteksi pula pengguna jalan yang positif Covid-19 di luar tiga kecamatan tadi.
Mengetahui itu, Forkopimda yang terdiri dari Gubernur Jatim, Pangdam, Kapolda, dan Kapolres, sepakat melakukan tes antigen terhadap semua pengguna jalan.
"Jadi, semua pengendara yang akan masuk ke Surabaya dari Madura harus tes antigen dulu di sini," tegas Wali Kota Eri Cahyadi.
Lantaran itu, Wali Kota Eri memastikan bahwa semua pengguna jalan yang akan masuk ke Kota Pahlawan, begitu pula sebaliknya, wajib menunjukkan hasil tes Covid-19.
Baca Juga: Anggota Gengster Surabaya Ditangkap, Tawuran Pakai Senjata yang Bikin Ngeri
"Tapi kalau diketahui positif setelah dites antigen, mereka akan langsung dibawa ke rumah sakit lapangan, atau akan dilarikan ke RSUD Dr. Soetomo atau ke Rumah Sakit Haji," katanya.
Wali Kota juga memastikan bahwa penyekatan dan tes antigen itu akan dilakukan tiga sif dan direncanakan akan berlangsung selama 24 jam setiap harinya.
Ditegaskan penyekatan dan tes antigen ini akan terus dilakukan hingga ada evaluasi lebih lanjut dari Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim, demikian Eri Cahyadi. ***
