ZONA SURABAYA RAYA - Sebagai langkah dan upaya percepatan penurunan Stunting di kota Surabaya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah mengukuhkan 11 orang Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kecamatan dan kelurahan tahun 2023.
Pengukuhan tersebut telah dilakukan di gedung Convention Hall, Jalan Arif Rahman Hakim No.131, pada Kamis 27 April 2023 siang.
Dalam pengukuhan tersebut, juga dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda), Kepala PD, Camat, Lurah, dan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya.
Setelah pengukuhan, Wali Kota Eri Cahyadi berpesan kepada 11 orang anggota TPPS tahun 2023 tersebut, agar mengupayakan Surabaya zero stunting.
Selain itu, ia juga berpesan agar memberikan pendampingan kepada balita stunting yang memiliki komorbid.
Eri Cahyadi mengatakan bahwa dirinya berharap bersama semuanya, mulai kader PKK, stakeholder, baik itu dari perguruan tinggi, dan perusahaan, itu juga menjadi bagian dari tim penurunan stunting.
“Jadi, Surabaya kemarin dari 25,8 persen, menjadi 4,8 persen, itu semua stunting yang tidak ada komorbidnya sehingga cepat turunya. Nah, yang kita fokuskan sekarang adalah stunting yang ada komorbidnya,” pesan Wali Kota Surabaya.
Dalam kesempatan itu Eri Cahyadi juga mengungkapkan harapannya, melalui Rembuk Stunting, balita stunting yang terdapat komorbid bisa ditekan drastis dengan pendampingan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) dan stakeholder.
Eri Cahyadi mengatakan bahwa memounyai target yang komorbid menjadi satu persen tahun ini.
“Kalau non komorbid targetnya ke depan nol persen,” harapnya.
Berdasarkan data, pada tahun 2020 angka stunting di Surabaya tercatat ada 12.788 kasus.
Jumlah tersebut berhasil ditekan menjadi 980 kasus pada akhir 2022 lalu.
Sedangkan pada pertengahan 27 April 2023, tercatat 720 kasus balita stunting.
“Target kita di akhir tahun 2023 nanti menjadi 100 kasus. Artinya, anggota TPPS yang dikukuhkan tadi melakukan percepatan ini (stunting),” tutup Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.***