12 Jam tak Ada Kabar, Rangga Ditemukan Meninggal Dunia, Bundir dalam Kamar Kosnya di Surabaya

16 Februari 2023, 07:39 WIB
12 Jam tak Ada Kabar, Rangga Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Surabaya /Command Center Surabaya/

ZONA SURABAYA RAYA – Seorang pria ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia di Surabaya setelah 12 jam tidak ada kabar, membuat warganet heboh di Twitter.

Informasi pria meninggal di Surabaya ini di posting oleh akun @tanyakanrl pada Rabu, 15 Februari 2023.

Dalam posting tersebut, akun @tanyakanrl menulis "‘please banget kalau kalian domisili Surabaya & dekat sama alamat itu Tolong samperin orang ini, udah di chat & di call dari tadi malam tapi gak ada jawaban. Tolong banget ya guys gue gak bisa kesana karena gue di Jakarta, kayaknya mau bundir’," ujar di admin akun tersebut.

Selain itu, akun Twitter tersebut juga memposting sebuah foto tangkap layar dari status whatsapp yang bernama Rangga.

Baca Juga: Tanah Longsor Terjang Air Terjun Sedudo Nganjuk, Satu Pengunjung asal Sumenep Meninggal Dunia

Dalam status yang diunggah Rangga, ada sebuah tumblr minuman yang bertuliskan ‘Enjoy Your Life’ dan ada sebuah bungkusan berwarna putih di samping tumblr.

Unggahan tangkap layar dari status whatsapp Rangga itu, oleh akun @tanyakanrl ditambah kan alamat dari kos si Rangga, ’12 Jam tanpa kabar Tolong ke Simo Katrungan Baru No 74.’

Baca Juga: Pemuda Probolinggo Meninggal dengan Tidak Wajar, Polisi Ungkap Penyebabnya 

Sekitar pukul 14.12, postingan tersebut mendapatkan respon dari akun Command Center 112 Surabaya dan mengatakan sebagai berikut.

"Halo kak mohon maaf untuk yang bersangkutan sudah dilakukan pengecekan oleh petugas pada pukul 09.40 WIB di dalam kamar kosnya dan dalam kondisi sudah meninggal dunia," tulis Command Center 112.

Mental Health dan Toxic Masculinity

Peristiwa ini pun menuai perhatian para netizen dan mereka pun kompak untuk menyuarakan pentingnya mental health, kepedulian sesama manusia, dan toxic masculinity.

"Innalilahi wa innailaihi rojiun, sebuah tamparan, kita semua gagal menyelamatkan, karena kita gak terlalu peduli, karena kita terlalu banyak berdebat Apakah yang bersangkutan ini caper, tidak beriman, atau butuh bantuan. Kalau sudah begini, Apakah kalian sudah selesai debutnya?’ komentar dari akun @ravaindiarta

Banyak juga dari komentar netizen yang menyinggung mental health dan toxic masculinity. Jika membicarakan dua hal ini agaknya memang saling berhubungan.

"Apalagi bagi seorang lelaki, di tubuhnya melekat stigma ‘lelaki harus kuat, lelaki gak boleh nangisan.’ Stigma itu agaknya sudah gak relevan dengan kondisi sekarang dan harus dihapuskan," tutur warganet.

Baca Juga: Santri dan Kyai Meninggal di Mushola dan Masjid saat Hadiri 1 Abad NU, PBNU: Banyak Kejadian di Luar Nalar

"Stigma cowok selalu kuat & tegar ini yang kudu dihilangkan. Kalau lu sudah merasa gak kuat, ngobrol sama temen, nangis pun wajar," Tulis akun @lucutanpagaris

"Saat kamu mengikuti stigma tersebut, kamu akan terluka, terkungkung dan ujungnya mental mu gak sehat. Rasa itu gak ada sangkut paut dengan gender. Apapun gender mu dan apapun rasa yang lagi kamu rasakan itu valid," timpal netizen lainnya. ***

Editor: Rangga Putra

Sumber: Command Center 112

Tags

Terkini

Terpopuler